Baca Al-Quran Sebanyak Orang Membaca Medsos

Sahabat TASQ,

Agar Mendapatkan Syafaat Al-Quran

Selagi masih hidup, dekat-dekatlah dengan Al-Quran, sering-seringlah bergaul dengannya. Jadikan Al-Quran teman dekat, pelipur lara, dan sumber ketenangan jiwa.

Maka, apabila kita memperlakukan mushaf layaknya kita memperlakukan gadget atau hape (dikit-dikit buka hape, dikit-dikit lihat hape, dikit-dikit baca status) in syâ Allah, di dunia hidup kita akan lebih berkah. Di akhirat pun Al-Quran akan menjadi syafaat.

Cukuplah janji dan jaminan Rasulullah ﷺ sebagai pegangan. Sesungguhnya, beliau pernah bersabda, “Bacalah Al-Quran, maka sesungguhnya dia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” (HR Muslim)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Hapalkanlah Sepuluh Ayat Terakhir Surat Ali Imran. Mengapa?

Sahabat TasQ

Dari ribuan ayat Al-Quran, sepuluh ayat terakhir dari surat Ali Imran termasuk yang layak untuk kita hafalkan. Mengapa? Agar setiap bangun tidur kita bisa membacanya. Karena, inilah yang dilakukan Rasulullah ﷺ.

Dari Abdullah bin Abbas ra. bahwa dia pernah bermalam di rumah Maimunah ra. istri Nabi ﷺ yang juga bibi dari jalur ibunya. Dia berkata:

“Maka Rasulullah tidur sampai setengah malam, atau menjelang tengah malam atau lewat sedikit, beliau bangun, lalu beliau duduk dengan mengusap wajahnya (untuk menghilangkan kantuk atau bekas tidur), kemudian membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali ‘Imrân.

Beliau kemudian berwudhu serta menyempurnakannya, lalu menunaikan shalat malam (Tahajjud).” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi berkata, “Riwayat ini menunjukkan akan sunnahnya membaca ayat-ayat tersebut (yaitu sepuluh ayat terakhir surah Ali ‘Imran) setelah bangun tidur.”

Amalan ini, apabila mampu kita lakukan secara istiqamah, bisa menjadi jalan datangnya rahmat dan ampunan dari Allah Ta’ala, serta kedekatan kita dengan Rasulullah di akhirat kelak.

“Katakanlah, ‘Apabila kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali ‘Imran, 3:31)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Untaian Doa dalam Kalimat Sapaan

Sahabat TASQ,

Islam adalah agama keselamatan, kedamaian, persaudaraan, dan cinta akan kebaikan. Maka, saat seorang Muslim berinteraksi dengan sesamanya, kita akan menemukan beragam perkataan dan sapaan yang mengandung doa di dalamnya.

Kita ambil contoh: assalâmu’alaikum, jazakumullâhu khairan, bârakallâhu fik, fî amânillâh, hafizhakallâh, ahsanallâhu ilaikum, dan lainnya.

Pertanyaannya sudahkah kita mempraktikkan ucapan-ucapan ini saat berinteraksi dengan saudara seiman? Kalau sudah, walau sebagian, sudahkah kita tahu artinya? Kalau belum, mari kita lihat satu persatu daftar kalimat salam dan sapaan berikut beserta artinya.

· Assalâmu’alaikum (Semoga keselamatan terlimpah kepadamu).

· Jazakumullâhu khairan (Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)

· Bârakallâhu fik (Semoga Allah memberkahimu)

· Fî amânillâh (Semoga keselamatan senantiasa menyertaimu)

· Hafizhakallâh atau hafizhakillâh (Semoga Allah menjagamu)

· Ahsanallâhu ilaikum (Semoga Allah memberimu ke
#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

 

Iqra Kitabak!

Sahabat TasQ,

Tidak ada perintah membaca yang paling berat, paling menakutkan, paling membuat ketar ketir lagi paling membuat sirnanya aneka harapan, selain saat Allah menyuruh kita membaca buku catatan dari amal-amal yang kita tuliskan saat di dunia.

Inilah kitab yang sangat lengkap lagi detail. Tidak ada satu pun perbuatan manusia, kecuali tercatat lengkap di dalamnya.

Allah Ta’ala berfirman, “Iqra’ kitābak, kafā binafsikal-yauma ‘alaika ḥasībā. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.”

Terkait ayat ini, Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah Al-Muqbil, memberikan komentar:

Setelah peristiwa kematian menghampiri setiap manusia, akan ada masa perhitungan yang ketat dari setiap amalan yang dilakukan manusia saat di dunia. Semuanya tersimpan lengkap dalam kitab catatan tanpa melewatkan sedikit pun dari amal seorang manusia, baik yang kecil maupun besar.

Namun, manusia melupakan apa yang telah mereka perbuat. Maka, hadirnya kitab ini akan mengejutkan mereka pada hari Kiamat (karena mengingatkannya akan segala perbuatan yang pernah dilakukan).

Kitab ini kemudian disimpan di hadapannya dan dikatakan kepadanya: Iqra’ kitābak, kafā binafsikal-yauma ‘alaika ḥasībā. (Dan, setiap hamba tidak dapat mengingkari semua yang tercatat karena semuanya telah ditampakkan dengan nyata).

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bacaan Al-Quran dan Kemudahan dalam Hidup

Sahabat TasQ

Bacaan Al-Quran bukan hanya sumber limpahan pahala. Bacaan Al-Quran pun adalah sebab bagi datangnya aneka kemudahan dalam hidup, terlebih bagi para penuntut ilmu.

Ada satu peristiwa penting yang dialami oleh Al-Hafizh Dhiya’uddin Al-Maqdisi, sebagaimana dinukilkan oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Dzail Thabaqat Al-Hanabilah. Dikisahkan bahwa saat hendak melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu, sang guru yang bernama Syekh Ibrahim bin Abdul Wahid Al-Maqdisi memberikannya nasihat.

Saat itu dia berkata, “Perbanyaklah tilawah Al-Quran dan jangan melalaikannya. Sebab, ilmu yang engkau tuntut akan dimudahkan bagimu sesuai kadar banyaknya tilawah Al-Quranmu.”

Mendapati nasihat itu, Dhiya’uddin mengamalkan nasihat gurunya itu dengan penuh kesungguhan. Kemudian, dia memberikan persaksian:

“Aku pun mencobanya dan melihat manfaatnya. Dahulu, apabila diriku banyak membaca Al-Quran, maka Allah memberiku kemudahan untuk mendengar dan menulis berbagai hadits. Namun, apabila aku tidak melakukannya, maka kemudahan itu tidak mendatangiku.”

Itulah Al-Quran, dia akan menjadi pembuka jalan bagi akal dan hati seorang penuntut ilmu untuk dapat menerima ilmu dengan lebih cepat dan menyeluruh. Demikian halnya dengan solusi, pintu rezeki dan aneka kebaikan lainnya, semua Allah mudahkan baginya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jangan Mencari Kebahagiaan dalam Kemaksiatan

Sahabat TASQ

Kalau ingin bahagia, lapang dan tenang di dada, carilah dalam ketaatan bukan dalam kemaksiatan. Sesungguhnya, Allah adalah pemilik kebahagiaan, kebaikan dan semua keutamaan, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.

Maka, siapa ingin mendapatkan semua keutamaan itu, layak baginya untuk mendekati Allah dengan menunaikan aneka amal yang dicintai-Nya, sehingga Dia ridha untuk kemudian menganugerahkan apa yang kita inginkan.

Allah simpan ketenangan dan bahagia dalam shalat, maka tunaikan dan jagalah shalat dengan sebaik-baik penunaian dan penjagaan.

Allah simpan ketenangan dan kebahagiaan dalam Al-Quran, maka dekati terus Al-Quran. Jangan tinggalkan dia walau hanya sehari, entah dengan membaca, menghapal atau mentadabburinya.

Demikian halnya dengan berderma, menolong orang yang kesusahan, memuliakan orangtua dan guru, dan sejenisnya. Itu semua adalah sarana yang akan menyampaikan seorang hamba pada kebahagiaan yang hakiki.

Simaklah apa yang dinasihatkan oleh Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr, “Kebahagiaan hanya ada di tangan (dalam genggaman Allah), maka dia tidak akan bisa diraih kecuali dengan ketaatan.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Tanda Jujurnya Keimanan Diri : Bersegera Meninggalkan Maksiat

Sahabat TASQ

Setiap orang bisa melakukan kebaikan, entah orang baik atau seorang penjahat, terlepas dari apa motivasinya: ikhlas karena Allah, karena terpaksa, karena pencitraan, karena mengharap keuntungan duniawi atau ukhrawi. Semua bisa melakukannya.

Namun, tidak demikian dengan kemaksiatan. Hanya orang-orang yang serius dalam pertobatannya saja, yang jujur dalam keimanannya saja, dan yang di hatinya ada rasa takut kepada Allah sajalah yang bisa melakukannya dengan sepenuh kesadaran.

Terkait hal ini, Sahal bin Abdullah Al-Tustari mengatakan, “Perbuatan baik bisa dilakukan oleh orang baik atau orang jahat. Namun, meninggalkan maksiat hanya bisa dilakukan oleh orang yang jujur.” (Abu Nu’aim, Hilyatul Auliya)

Dan, siapa melakukannya karena mengharap keridhaan-Nya, niscaya Allah Ta’ala berikan balasan setimpal baginya di dunia maupun di akhirat. Salah satunya adalah sebagaimana disabdakan Rasulullah ﷺ.

“Siapa meninggalkan maksiat dan menggantinya dengan taat, niscaya Allah akan menjadikannya kaya tanpa harta, kuat tanpa bala tentara, dan menang (memuliakannya) tanpa halangan.” (HR Al-Baihaqi, dalam Nashaihul ‘Ibad)

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.