Mengukur Keberkahan Ilmu

Hafizh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah pernah berujar, “Hendaklah kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita baca, bukan dari tumpukan naskah yang kita tulis, bukan pula dari penatnya mulut dalam diskusi (atau berceramah), akan tetapi ukurlah dari amal saleh yang keluar dari setiap desahan napas kita.”

Maka, terkait hal ini, ada teladan kebaikan yang dicontohkan oleh Al-Imam Muhammad Idris Asy-Syafi’i. Dalam sejumlah syairnya dia berujar:

“Ilmuku selalu bersamaku dan berguna ke mana pun aku pergi. Dia termuat di hati bukan di dalam laci. Saat aku di rumah, ilmu bersamaku. Atau, ketika di pasar, dia pun ikut menyertai.”

Dia pun berkata, “Al-‘ilmu dakhala ma’a shâhibihil hammâm. Ilmu adalah apa yang masuk ke kamar mandi bersama pemiliknya.”

(Al-Hikam Al-Imam Asy-Syafi’i: Mutiara Hikmah dan Syair Indah Imam Ahlussunnah)

Sebaik-baik Lisan

Alah Taala berfirman : “Hai orang-orang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS Al-Ahzab, 33:41-42)

Sebaik-baik lisan adalah yang senantiasa basah dengan zikrullah. Inilah ibadah yang sangat mudah, murah akan tetapi amat dicintai Allah Azza wa Jalla. Siapa mendawamkannya, bukan saja pahala berlipat yang akan dia dapatkan, ketenangan hidup, kelapangan dada, kejernihan pikiran, terbukanya aneka solusi dan aneka keutamaan lainnya akan datang menghampiri.

Istimewanya Surat Al-Fatihah

Al-Fatihah adalah surah pertama dalam mushaf Al-Quran. Surah yang berjumlah tujuh ayat ini turun di Mekkah sehingga termasuk surah Makkiyyah. Dilihat dari waktu turunnya, Al-Fatihah berada pada urutan ke-5, sesudah surah Al-Muddatstsir dan sebelum surah Al-Lahab. Namun demikian, Al-Fatihah adalah surah pertama yang diwahyukan secara utuh tanpa terpenggal-penggal.

Tidak ada keraguan di kalangan para ulama bahwa Al-Fatihah memiliki sejumlah keutamaan yang tidak dimiliki surat-surat lain. Apa sajakah itu?

Ada banyak keistimewaan surat Al-Fatihah. 7 di antaranya adalah: (1) Al-Fatihah adalah surah teragung dalam Al-Quran (HR Ibnu Hibban); (2) Al-Fatihah tidak diturunkan Allah Ta’ala kepada para nabi lain selain Rasulullah saw. (HR Al-Bukhari); (3) Al-Fatihah menjadi bacaan wajib dalam shalat. Tanpa Al-Fatihah, shalat menjadi tidak sah (HR Muslim).

Kemudian, (4) Al-Fatihah adalah cahaya sehingga Allah Ta’ala menurunkannya dengan iringan para malaikat (HR Muslim); (5) Al-Fatihah adalah obat, perlindungan, dan pengundang datangnya pertolongan Allah; (6) Al-Fatihah memiliki banyak sebutan (nama). Setiap nama memiliki satu atau sejumlah keistmewaan. Tiga di antaranya adalah Ummul Qur’ân atau Ummul Kitâb, As-Sab’ul Matsânî, dan Al-Asas; (7) Al-Fatihah menjadi pembuka bagi surah-surah lain yang ada dalam Al-Quran. Kandungannya pun merangkum keseluruhan isi dari Al-Quran (HR Al-Baihaqi)

Vaksin Hati dan Suplemen Iman

Vaksin Hati dan Suplemen Iman

Kedekatan dengan Allah lewat ibadah yang istiqamah adalah kunci didapatkannya ketenangan hidup dan solusi dari aneka permasalahan hidup.

Maka, hidup di zaman ini akan sangat berat apabila diri tidak terus dibooster dengan suplemen zikir dan doa, vitamin sedekah dan tilawah, obat tobat dan shalawat, serta vaksin sujud dan Tahajud.

Kedekatan dengan Allah lewat ibadah yang istiqamah adalah kunci didapatkannya ketenangan hidup dan solusi dari aneka permasalahan hidup.

Maka, hidup di zaman ini akan sangat berat apabila diri tidak terus dibooster dengan suplemen zikir dan doa, vitamin sedekah dan tilawah, obat tobat dan shalawat, serta vaksin sujud dan Tahajud.

“Hai orang-orang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah, 2:153)

4 Kunci Rezeki

Dalam Zâdul Ma’ad, Al-Hafizh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menasihatkan tentang jalan-jalan rezeki yang bisa kita susuri. Apa yang beliau katakan?

“Ada empat hal yang bisa mendatangkan rezeki, yaitu: (1) qiyamullail atau shalat malam, (2) memperbanyak istighfar pada waktu sahur, (3) membiasakan diri untuk bersedekah, dan (4) senantiasa berzikir pada awal pagi dan petang hari.”

Tasq 05 Agustus 2021

4 Kunci Rezeki

Sahabat TasQ, Dalam Zâdul Ma’ad, Al-Hafizh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menasihatkan tentang jalan-jalan rezeki yang bisa kita susuri. Apa yang beliau katakan?

“Ada empat hal yang bisa mendatangkan rezeki, yaitu: (1) qiyamullail atau shalat malam, (2) memperbanyak istighfar pada waktu sahur, (3) membiasakan diri untuk bersedekah, dan (4) senantiasa berzikir pada awal pagi dan petang hari.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jangan Sepelekaan Niat

Jangan sepelekan niat, dia bisa mengubah status sebuah amal. Dia pun bisa menjadi penentu diterima tidaknya sebuah amal. Maka, tidaklah sebuah amal dilakukan, kecuali ada niat yang harus didahulukan. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya, setiap amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan …” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Syaikh Muhammad Hammud An-Najdi, dalam sebuah tulisannya, menjelaskan tentang bagaimana niat mempengaruhi status sebuah amal. Terkait hal ini, ada tiga tingkatan niat.

Pertama, niat akan membedakan antara ibadah dan adat kebiasaan. Orang yang mandi sekadar untuk mendapatkan kesegaran, maka tidak hilang hadas besarnya karena dia tidak meniatkannya untuk itu.

Kedua, niat akan membedakan ibadah yang satu dengan lainnya. Maka, niat bisa membedakan mana ibadah wajib, mana ibadah sunnah, mana pula yang dilakukan karena nazar atau lainnya.

Ketiga, niat akan membedakan mana amal yang dilakukan karena riya (dengan yang ikhlas karena Allah) atau karena ingin dunia (dengan karena ingin akhirat).