Jaga Anak Keturunanmu dengan Kesalehanmu

Sahabat RSQ,

Siapapun yang menginginkan anaknya menjadi orang saleh lagi terjaga dari keburukan, dia layak untuk mensalehkan diri dan memperkuat ibadahnya. Sesungguhnya, kesalehan orangtua bisa menjadi jalan datangnya pertolongan Allah bagi anak keturunannya.

Said bin Al-Musayib, seorang ulama terkemuka dari kalangan tabiin, yang juga menantu dari sahabat Abu Hurairah ra. berkata kepada anaknya:

“Sungguh akan kutambahkan jumlah rakaat shalat sunnahku demi engkau (wahai anakku) agar dirimu terjaga (dari keburukan dan maksiat) karena kebaikan yang aku lakukan.” (Jami’ Al-Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al-Hanbali, 1/467)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Tips Menjaga Diri dari Perselingkuhan

Sahabat RSQ,

Pernikahan adalah ikatan yang agung, sakral, sekaligus pembuka jalan menuju surga. Maka, setan pun akan terus berusaha untuk memutus ikatan sakral ini. Maka, beragam cara dilakukan. Salah satunya adalah dengan menghadirkan “orang ketiga” dalam pernikahan, baik berupa PIL atau WIL.

Bagaimana cara agar kita bisa selamat dari jeratan setan bernama “selingkuh” ini?

Pertama, Islam telah mengatur interaksi antara lelaki dan wanita dengan detail. Apabila dijalankan dengan sempurna, pintu-pintu penyelewengan pun akan tertutup rapat.

Beberapa di antara adalah: (1) menundukan pandangan, (2) menutup aurat, (3) menjaga pembicaraan, (4) hindari ikhtilat atau campur baur dengan lawan jenis, baik secara langsung maupun via media sosial.

Kedua, pahami akibat buruk yang ditimbulkan oleh perselingkuhan. Semakin kita paham akibatnya, semakin takut kita melakukannya. Maka, tulislah sebanyak mungkin akibat buruk yang ditimbulkan oleh perselingkuhan.

Ketiga, perkuat doa, ibadah dan kebersamaan dengan pasangan dalam ketaatan kepada Allah, semisal Tahajud berjamaah, khatam Al-Quran bareng, dan lainnya.

Keempat, hindari pertemanan dan lingkungan yang buruk, termasuk acara-

acara reunian yang kurang terjaga. Lingkungan yang buruk bisa mengubah seorang yang baik menjadi buruk

Kelima, saat ada masalah, jangan mudah curhat kepada orang lain, apalagi kepada lawan jenis. Curhat bisa menjadi jalan masuk bagi terjadinya perselingkuhan.

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Ayah Ibu, Jadikanlah Anakmu Ahli Shalat

Sahabat RSQ,

Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya. Seorang istri pun adalah pemimpin di rumahnya, yaitu manakala suaminya tidak ada. Dan, di antara kebaikan seorang pemimpin adalah kesungguhannya dalam mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya agar menetapi kebaikan (amal saleh), terkhusus dalam menjaga shalat.

Allah Ta’ala berfirman, “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami-lah mereka selalu menyembah.” (QS Al-Anbiyâ’, 21:73)

Abu Sulaiman Al-Huwairis ra. menyampaikan satu kisah, “Kami datang kepada Nabi saw. sedangkan waktu itu kami adalah pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama 20 malam. Nabi saw. mengira kami telah rindu kepada keluarga kami. Maka, beliau pun bertanya tentang keluarga yang kami tinggalkan. Kami lalu memberitahukannya. Beliau adalah sosok yang amat penyayang dan sangat lembut (budi pekertinya).

Beliau bersabda, ‘Pulanglah kepada keluarga kalian. Tinggallah bersama mereka. Lalu, ajari dan perintahkan mereka (untuk menunaikan shalat). Dan, shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.

Apabila telah tiba waktu shalat, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan azan dan hendaklah yang menjadi imam kalian adalah orang yang paling tua (apabila hapalan Al-Qurannya sama) di antara kalian’.” (HR Al-Bukhari, No. 6008)


#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Berhati-hatilah dengan Jebakan Rasa Bosan kepada Pasangan

Sahabat RSQ,

Menyayangi istri itu besar pahalanya. Karena pahalanya besar, setan pun terus mencari cara untuk membisikan “rasa bosan” ke dalam diri seorang suami terhadap istrinya.

Pada saat bersamaan, dia bisikan pula rasa penasaran dan rasa senang kepada wanita lain. Karena bosan, sikap suami pun kepada istrinya menjadi asal-asalan. Sebaliknya, karena senang, suami menjadi caper (cari perhatian), tebar pesona, sikapnya kepada wanita lain menjadi penuh acting!

Bagaimana solusinya? Jaga pandangan. Jaga pergaulan. Syukuri anugerah Allah dalam wujud pasangan. Hidupkan terus ingatan akan kebaikan dan jasa-jasanya. Ingatlah janji yang pernah diucapkan saat menikah.

Ingatlah akan besarnya pahala dari Allah bagi seorang suami yang memuliakan istrinya. Bayangkan pula betapa besarnya kerugian yang akan didapat seorang suami apabila sampai menyakitinya istrinya.


#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Wahai Para Istri Tunaikanlah Hak Rabbmu dengan Menunaikan Hak Suamimu

Sahabat RSQ,

Suami adalah jalan surga bagi para istri. Kebaikannya adalah anugerah yang layak disyukuri. Keburukannya adalah ujian yang layak disabari. Keridhaan Allah tidak akan didapati apabila suami tidak ridha. Dan, hak Allah atas dirimu tidak bisa sempurna ditunaikan apabila hak suamimu diabaikan.

Bukankah Nabi saw. telah bersabda, “Demi Rabb yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman tangan-Nya, seorang wanita tidak (dianggap) menunaikan hak Rabbnya sehingga dia menunaikan hak suaminya. Walau seandainya dia meminta dirinya (untuk melayani kebutuhan biologisnya) saat bepergian, maka dia tidak boleh menolaknya.” (HR Ibnu Majah, No. 1853)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Tahun Depan, Jangan Lagi Kurban Perasaan

Sahabat RSQ,

Idul Kurban telah berlalu. Tahun ini, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selalu hadir dua pihak: orang yang bisa berkurban dan orang yang beum bisa berkurban. Jika kita termasuk jenis yang pertama, bersyukurlah dan berharaplah, semoga Allah Azza wa Jalla menerima kurban kita.

Namun, apabila kita termasuk jenis kedua, bersabarlah dan berharaplah, semoga niatan kita untuk berkurban dicatatkan sebagai pahala oleh Allah. Dan, berazamlah agar tahun depan kita tidak sedakar kurban perasaan, tetapi juga kurban hewan beneran.

Jika masalahnya ada pada ketiadaan biaya, kita sudah bisa mengikhtiarkannya sejak saat ini. Kita jadikan bisa berkurban sebagai target bersama semua anggota keluarga. Realisasikan hal tersebut dengan membuat tabungan atau celengan kurban di rumah. Lalu, isilah secara istiqamah. In syaa Allah, kurban bukan lagi mimpi atau sekadar harapan.

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Cara Sahabat Menghibur Anaknya yang Berpuasa

Terkadang, tidak mudah bagi orangtua yang ingin melatih anaknya untuk belajar berpuasa, terlebih lagi untuk puasa yang sunnat sifatnya, semisal Senin Kamis atau shaum Arafah. Penolakan, sikap rewel, uring-uringan adalah reaksi yang wajar ditampakkan anak saat diajak berpuasa. Di sinilah orangtua harus sabar dan punya beragam trik untuk memastikan akan berpuasa tanpa harus memaksa.

Ini pula yang terjadi di kalangan sahabat. Walau belum diwajibkan, mereka mulai mengajari anak-anaknya yang masih kecil untuk berpuasa. Mereka pun menghiburnya anak-anaknya dengan mengajaknya bermain.

Satu ketika, pada siang hari Asyura, Rasulullah saw. mengirimkan pengumumam kepada penduduk desa-desa Anshar yang berada di sekitaran Madinah. “Siapa yang hari ini berpuasa, hendaknya dia menerukan puasanya. Dan, siapa yang hari ini tidak berpuasa, maka hendaklah dia berpuasa untuk sisa hari ini.”

Ar-Rubayyi binti Mu’awwidz, yang meriwayatkan hadits ini, berkata, “Setelah itu, kami berpuasa dan memerintahkan anak-anak kecil kami untuk perpuasa. Kami pergi ke masjid. Di sana kami membuatkan untuk mereka mainan dari kain wol. Apabila salah seorang dari mereka menangis karena lapar, kami berikan mainan itu kepadanya. Hal ini terus berlangsung sampai datangnya waktu berbuka.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.