Layakkan Anak Kita untuk Menghadap Rabbnya

Sahabat RSQ,

Anak adalah titip Ilahi, amanah Allah. Kita cintai, kita didik, dan kita besarkan mereka dengan sepenuh cinta. Untuk apa? Bukan untuk menjadi pemilik dunia. Namun, yang asasi adalah agar kelak mereka layak untuk menghadap Rabbnya saat kematian menjemputnya.

Maka, ada satu kutipan nasihat dari Emha Ainun Nadjib. Beliau menuliskan:

“Anak-anak kita sungguh-sungguh anak-anak kita. Itu dari konteks akhlak. Mereka adalah titipan Ilahi. Amanat Allah. Seseorang dianugerahi anak karena dia dipercaya oleh Tuhan untuk sanggup mendidiknya.

Anak-anak kita sungguh-sungguh adalah anak-anak kita. Kita cintai mereka dengan memperhatikan seluruh aspek kehidupannya. Kita cintai mereka dengan mempersiapkannya agar kelak menjadi manusia yang pantas menghadap Tuhannya.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Berhati-hatilah dengan Jebakan Rasa Bosan kepada Pasangan

Sahabat RSQ,

Menyayangi istri itu besar pahalanya. Karena pahalanya besar, setan pun terus mencari cara untuk membisikan “rasa bosan” ke dalam diri seorang suami terhadap istrinya.

Pada saat bersamaan, dia bisikan pula rasa penasaran dan rasa senang kepada wanita lain. Karena bosan, sikap suami pun kepada istrinya menjadi asal-asalan. Sebaliknya, karena senang, suami menjadi caper (cari perhatian), tebar pesona, sikapnya kepada wanita lain menjadi penuh acting!

Bagaimana solusinya? Jaga pandangan. Jaga pergaulan. Syukuri anugerah Allah dalam wujud pasangan. Hidupkan terus ingatan akan kebaikan dan jasa-jasanya. Ingatlah janji yang pernah diucapkan saat menikah.

Ingatlah akan besarnya pahala dari Allah bagi seorang suami yang memuliakan istrinya. Bayangkan pula betapa besarnya kerugian yang akan didapat seorang suami apabila sampai menyakitinya istrinya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Wafatnya Anak Kepedihan Sejati di Dalam Hati

Sahabat RSQ,

Ada kebahagiaan dalam perjumpaan. Dan, ada kepedihan dalam perpisahan. Hal ini normal dan wajar adanya. Semakin dekat dan akrab kita dengan seseorang, semakin kita cinta kepadanya, semakin besar efek kesakitan yang ditimbulkan kala kita berpisah dengannya, sebagaimana besarnya kebahagiaan saat bisa berjumpa kembali dengannya.

Bagaimana pula jika perpisahan itu dengan anak sendiri, bagian dari darah daging, sosok yang dikandung, dilahirkan, disusui, dibesarkan dijaga dan dipelihara? Perpisahan dengannya bagai kehilangan sebagian dari nyawa. Itulah mengapa, selevel Rasulullah saw. tidak kuasa menahan tangis saat Ibrahim putranya meregang nyawa.

Maka, ada perkataan bagus dari sahabat Abu Bakrah ra. saat ditanya tentang wafatnya keluarga. Dia berkata, “Wafatnya ayah bagaikan patahnya tulang punggung. Wafatnya anak adalah kepedihan di dalam hati. Adapun wafatnya saudara bagaikan putusnya sayap.” (Syaikh Abdul Hamid Asy-Syarwani, Hawasyai Asy-Syarwani, 3:179)

Tanpa hadirnya kesabaran, keimanan kepada takdir dan kehidupan Hari Akhir, manusia akan berputus asa manakala orang yang dicintainya pergi untuk selamanya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

 

 

Istri Dambaam = Istri 5 PM

Sahabat RSQ,

Istri dambaan adalah istri yang diharapkan kehadirannya, ditangisi kepergiannya, diharapkan senyuman dan sapaannya. Kala dekat selalu ingin lekat. Kala jauh selalu dirindu. Istri dambaan adalah dia, yang setidaknya memiliki ciri 5 PM. Apakah itu?

(1) Pintar mengaji; (2) pintar mengatur gaji; (3) pintar menyenangkan suami; (4) pintar mengurus anak; dan juga (5) pintar memasak.

Tentu saja, rumusan global tentang apa dan bagaimana istri damba, terangkum dalam sabda Rasulullah saw. bahwa, “Sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri salehah.” (HR Muslim, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sabar Menghadapi Kekurangan Pasangan : Buah dari Meneladani Nabi saw

Sahabat RSQ,

Sebaik-baik suami adalah dia yang baik akhlaknya kepada pasangannya. Namun, bagaimana praktiknya? Seperti apa kriterianya? Apakah tidak pernah marah kepada istri sudah dianggap berakhlak baik?

Ternyata, seorang suami belum dikatakan baik akhlaknya jika dia baru bisa menahan diri dari tidak menyakiti istrinya. Dia baru dikatakan berakhlak baik apabila sudah bisa sabar menghadapi keburukan, kekurangan dan kemarahan istrinya.

Inilah yang dikatakan para ulama, sebagaimana disebutkan dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin, 2/12):

“Bukanlah termasuk akhlak suami yang baik, yaitu apabila dia hanya bisa menahan diri agar tidak sampai menyakiti istrinya. Akan tetapi, dia pun bisa bersabar menghadapi gangguan istrinya, lembut menghadapi kekurangan dan kemarahannya. Hal ini sebagai buah dari peneladanannya kepada Rasulullah saw.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jadikanlah Dia Sebagai Raja dalam Hidup Kita!

Sahabat RSQ,

Orangtua adalah kunci keberkahan dalam hidup kita. Doa-doanya menembus langit dan mengguncang Arasy. Maka, siapapun kita, selama berkedudukan sebagai seorang anak, layak bagi kita untuk memuliakannya dan menjadikannya sebagai raja dalam hidup.

Maka, ada satu nasihat dari Al-Ustadz Abu Syauqi, Lc. “Apapun yang dia minta orangtua tidak pernah saya tolak. Itulah mengapa, sebelum dia meminta, saya berusaha untuk menawari. Sebelum tidur, saya cium kaki dan kepalanya sambil meminta pemaafannya. Demikian pula, setelah shalat Subuh, saya datangi dan ciumi dia.

Dengan cara ini, orangtua semakin cinta. Saat sudah cinta, biarkanlah dia melantunkan doa-doa terbaik untuk kita anaknya. Maka, Jadikan dia sebagai raja dalam kehidupan kita.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Kebiasaan Kita, Itulah yang Akan Menjadi Kebiasaan Anak Kita

Sahabat RSQ,

Anak adalah cerminan dari orangtuanya. Apa yang dilakukan anak, sedikit banyak adalah hasil peneladanan dari apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Jika yang dilihat dna didengarnya yang baik-baik, besar kemungkinan akan baik pula si anak, demikian pula sebaliknya.

Jangan berharap anak dekat dengan Al-Quran, apabila orangtuanya lebih banyak memegang hape daripada mushaf, lebih banyak membaca status daripada membaca ayat-ayat-Nya. Bukankah anak adalah fotokopi orangtuanya, terkhusus ibunya?

Maka, siapa yang anaknya ingin baik, berusahalah untuk menjadi orangtua yang bisa memberi teladan kebaikan. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa, “Surga itu berada di bawah telapak kaki kaum ibu.” (HR Ahmad)

Hal ini menggambarkan bahwa saleh dan tidaknya seorang sangat tergantung pada didikan orangtuanya, terutama ibu.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.