Obat Penawar Bagi yang Tengah Jatuh Cinta

Sahabat RSQ,

Jatuh cinta itu unik. Dia bisa membuat orang cerdas kehilangan kecerdasannnya. Orang berwibawa kehilangan kharismanya. Orang keras lagi pemarah bisa menjadi sangat lembut dan pemaaf. Orang pelit menjadi pemurah dan seorang penakut menjadi sangat pemberani.

Dia pun bisa terasa sangat indah tetapi juga bisa sangat menyakitkan. Kapankah itu? Yaitu, manakala cintanya bertepuk sebelah tangan.

Maka ada yang mengatakan kalau jatuh cinta itu adalah sejenis penyakit pada orang sehat. Adapun obat penawarnya adalah penikahan. Rasulullah saw. bersabda, “Aku belum melihat solusi (jalan keluar terbaik) untuk dua orang yang saling jatuh cinta, selain menikah.” (HR Ibnu Majah, No. 1847)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Apa yang Memenuhi Hatimu Itulah yang Akan Kau Ucapkan Saat Kematianmu

Sahabat TASQ,

Kematian adalah akhir perjalanan hidup manusia di dunia. Apa yang terjadi saat kematian, yaitu sedang apa kita mati atau apa yang kita ucapkan saat sakaratul maut, itu adalah kesimpulan akhir dari kesejatian diri kita.

Apa yang memenuhi hati dan menguasai pikiran, itulah yang akan kita ucapkan. Jika hati kita dipenuhi kecintaan kepada Allah, kalimat tauhidlah yang akan menjadi kata-kata terakhir kita. Jika hati kita didominasi kecintaan kepada dunia, kenikmatan dunia itu yang akan kita panggil saat datangnya kematian.

Maka, sedari sekarang penuhilah hati dan hari-hari kita dengan amal kebaikan dan kecintaan kepada Allah, Rasulullah dan Al-Quran, agar dalam kecintaan itulah kita dimatikan dan kelak dihidupkan kembali.

Maka, ada satu nasihat bahwa, “Ketika sakaratul maut mendatangi, seseorang tidak berbicara kecuali dengan apa yang memenuhi hatinya. Kita berharap kepada Allah agar hati ini dipenuhi dengan Al-Quran (agar ayat-ayat Al-Quranlah yang kita bacakan).”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Anakmu Penerus Sujud-Sujudmu kepada Allah

Sahabat RSQ,

Jika kita berposisi sebagai orangtua, jangan pelit untuk mengeluarkan biaya bagi pendidikan terbaik anak-anak kita. Jangan sungkan dan malas, untuk memberikan contoh dan teladan kebaikan kepada anak-anak kita. Jangan pula ragu untuk terus mengembangkan kapasitas diri agar bisa mendidik dan membesarkan anak dengan cara terbaik.

Mengapa? Karena anak adalah amanah, titipan, karunia, aset sekaligus investasi terbaik bagi orangtuanya. Saat anak-anak kita menjadi orang saleh, saat itu pula aliran pahala jariyah akan terus mendatangi walau jasad kita sudah berkalang tanah.

Maka, ada satu nasihat luar biasa dari Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) tentang bagaimana cara kita memandang anak-anak kita sehingga cara kita memperlakukan mereka tidak lagi keliru.

Beliau mengatakan, “Pandangilah anak-anak kita sebagai penerus sujud kepada Allah, penerus mentauhidkan Allah, penerus perjuangan (membela) agama Islam. Jika demikian, berapa pun biaya yang kita keluarkan untuk anak pada hakikatnya adalah untuk membiayai agama Allah.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sisihkan Sebagian Waktumu untuk Al-Quran, Lalu Lihatlah Apa yang Terjadi!

Sahabat TasQ,

Al-Quran adalah kunci keberkahan, keselamatan, ketenangan, dan beragam kebaikan. Maka, siapa yang hari-harinya adalah dalam naungan ridha Allah, jangan pernah memutuskan hubungan dengan Al-Quran, walau “sekadar” membaca satu dua ayat atau selembar dua lebar dari mushafnya.

Syaikh Dr. Munzir Abu Yusuf menasihatkan:

“Siapa menyisihkan waktu khusus untuk berinteraksi dengan Al-Quran, baik itu tilawah, ziyadah (menambah hapalan), atau muroja’ah (mengulang hapalan), sejatinya waktunya tidak akan berkurang. Melainkan akan diberkahi semua urusannya beserta waktunya pada hari itu.

Adapun keberkahan itu banyak bentuknya. Entah semua urusan kita menjadi mudah dan cepat diselesaikan pada hari itu, atau kira merasa kalau waktu yang kita punya jadi terasa lebih banyak atau lainnya.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.
_________

Empat Pemuka Surga dari Kalangan Wanita

Sahabat RSQ,

Ada berjuta wanita yang pernah hadir di muka bumi. Namun, hanya sedikit saja dari mereka yang mendapatkan kedudukan tertinggi dari Rabbnya, baik di dunia dan terlebih lagi di akhirat. Allah memilihnya karena keistimewaan yang mereka miliki. Empat orang di antaranya disebutkan langsung oleh Rasulullah saw.

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pemuka wanita ahli surga ada empat. Dia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah saw., Khadijah binti Khuwailid dan Asiyah, istri Fir’aun.” (HR Muslim dan Al-Hakim)

Mengapa Maryam disebutkan dalam urusan pertama? Tentu saja, dia mendapati keutamaan tersebut karena level keimanan, kesebaran dan kesucian dirinya nyaris mendekati sempurna.

Maryam lahir dari keluarga terbaik pada masanya, yaitu keluarga Imran, diasuh oleh manusia terbaik pada zamannya, yaitu Nabi Zakaria, dan kemudian melahirkan sosok agung di tengah manusia Isa bin Maryam tanpa disentuh seorang lelaki.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sifat Qana’ah, Bahan Bakar Kebahagiaan dalam Diri

Sahabat TasQ,

Orang tidak bahagia bukan karena tidak punya harta, boleh jadi hartanya banyak. Orang tidak bahagia bukan karena tidak punya kedudukan, karier bagus, pasangan yang menarik, anak-anak yang pintar, atau nama besar, boleh jadi dia memiliki itu semua.

Hanya saja, dia terluput dari satu hal, yaitu tidak ada sifat qana’ah (merasa cukup dengan nikmat dari Allah) dalam hatinya. Dia selalu merasa kurang. Sehingga, dia terus mencari apa yang tidak ada di tangannya dan lupa mensyukuri apa yang sudah ada dalam genggaman.

Padahal, qana’ah adalah kunci kebahagiaan. Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan karunia rezeki tersebut.” (HR Ibnu Majah, No. 4138)

Lalu, apa akibatnya saat qana’ah tidak ada dalam hati? Kesusahanlah yang ditemui. Kelelahanlah yang didapatkan. Dan, keputusasaan yang dirasakan.

“Siapa tidak menanamkan perasaan mulia dengan kemuliaan Allah, jiwanya akan terputus. Siapa yang pandangannya selalu mengawasi apa yang ada di tangan orang lain, dia selalu dirundung kesedihan.

Dan, siapa menduga bahwa nikmat Allah itu hanya ada pada makanan, minuman, dan pakaian, maka sangat sedikit ilmu pengetahuannya dan siksaan telah datang kepadanya,” demikian sahabat Ubay bin Ka’ab ra. menasihatkan (Tafsir Al-Baghawi, 5:303-304)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Anak Masuk Pondok ? InsyaAllah Lebih Aman dan Berkah!

Sahabat RSQ,

Salah satu hak anak adalah mendapatkan pendidikan terbaik sehingga dia bisa mengenal Rabbnya, baik akhlaknya dan teroptimalkan semua potensi dirinya. Maka, memilihkan sekolah terbaik termasuk kewajiban terbesar orangtua. Dan, tidak ada paling mampu untuk memenuhi hal tersebut selain memasukan anak ke pesantren yang tepercaya.

Ketika kita memasukan anak ke pondok, kita akan mendapati beragam hal yang tidak akan kita dapatkan saat dia belajar di luar pondok. Apa sajakah itu? Beberapa di antaranya adalah:

· Anak kita terjaga shalat lima waktunya, tepat pada waktunya dan berjamaah di masjid.

· Anak terkondisikan untuk istiqamah dalam membaca, menghapal, dan mendalami isi Al-Quran.

· Anak terkondisikan untuk rutin shaum Senin dan Kamis.

· Anak bisa belajar hidup mandiri, disiplin, sederhana dan dewasa.

· Anak terjaga dari pergaulan yang buruk, termasuk paparan HP, pornografi dan tontonan yang kurang baik.

· Anak bisa fokus belajar ilmu agama yang bersanad.

· Anak bisa belajar adab Islami beserta praktiknya, terkhusus adab kepada orangtua, guru dan sesamanya.

· Anak akan senantiasa mendoakan orangtua.

· Anak terbiasa dengan bahasa Arab dan Inggris.

· Orangtua pun lebih tenang dalam mencari nafkah, dan lainnya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.