Bolehkah Seorang Suami Memukul Istrinya

Sahabat RSQ,

Bolehkah seorang suami memukul istrinya? Boleh, akan tetapi ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Apakah itu?

Memukul istri (dalam rangka mendidik atau menyadarkannya sehingga dia mau memenuhi hak suami atau taat kepadanya) adalah jalan terakhir yang dapat ditempuh oleh seorang suami. Itu pun dilakukan dengan syarat yang sangat ketat.

Sebelum memukul, wajib bagi suami untuk (1) menasihatinya secara baik, lakukan proses dialog, atau bicara dari hati ke hati. Apabila cara ini tidak berhasil, suami (2) bisa mendiamkannya dan tidak tidur bersamanya. Jika ini pun gagal, (3) barulah seorang suami memukulnya.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nisâ’ (4:34), “Istri-istri yang kalian khawatirkan melakukan pembangkangan (tidak memenuhi hak suami), maka nasehatilah mereka, diamkan mereka di tempat tidur, dan pukullah mereka. Apabila mereka menaati kalian, maka jangan kalian cari jalan untuk merugikan mereka.”

Pertanyaannya, pukulan seperti apa yang boleh dilakukan oleh suami?

Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, dalam Jâmi’ul Bayân fi Ta’wîlil Qur’ân (8:314) menyebutkan bahwa suami hanya dengan boleh pukulan yang sangat ringan dalam rangka mendidik, seperti memukul dengan siwak atau sikat gigi dan semisalnya.

Artinya, bukan pukulan kriminal seperti pukulan yang mematikan, mengakibatkan cacat permanen, luka berdarah atau patah tulang, membuat lebam, atau sangat menyakitkan.

Demikian pula tidak boleh memukul wajah dan bagian-bagian tubuh yang membahayakan, tidak boleh memukul di luar rumah, tidak boleh memukul di satu bagian tubuh secara berulang-ulang.

Disarikan dari https://islam.nu.or.id/nikah-keluarga/bolehkah-suami-memukul-istri-dalam-islam-begini-penjelasannya-8BeZZ

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Kesukaan yang Melahirkan Kemubaziran

Suka film dan sinetron boleh boleh saja, asalkan jangan sampai fanatik sehingga menguras waktu, pikiran, dan lupa diri akan kewajiban.

Intinya, kita boleh punya hobi atau kesukaan, akan tetapi jangan sampai membuat kemubaziran, apalagi sampai menyita pikiran sehingga ada hal lebih penting yang terabaikan, yaitu hak Allah untuk disembah dan diingat.

Maka, ada perkataan seorang ulama yang layak untuk kita renungkan bahwa ada kemubaziran yang lebih besar dari beragam kemubaziran, yaitu mubazir pemikiran. Artinya, kita banyak memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak kita pikirkan.

#quotestehninih

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bacaan Al-Quran dan Kemudahan dalam Hidup

Sahabat TasQ

Bacaan Al-Quran bukan hanya sumber limpahan pahala. Bacaan Al-Quran pun adalah sebab bagi datangnya aneka kemudahan dalam hidup, terlebih bagi para penuntut ilmu.

Ada satu peristiwa penting yang dialami oleh Al-Hafizh Dhiya’uddin Al-Maqdisi, sebagaimana dinukilkan oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Dzail Thabaqat Al-Hanabilah. Dikisahkan bahwa saat hendak melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu, sang guru yang bernama Syekh Ibrahim bin Abdul Wahid Al-Maqdisi memberikannya nasihat.

Saat itu dia berkata, “Perbanyaklah tilawah Al-Quran dan jangan melalaikannya. Sebab, ilmu yang engkau tuntut akan dimudahkan bagimu sesuai kadar banyaknya tilawah Al-Quranmu.”

Mendapati nasihat itu, Dhiya’uddin mengamalkan nasihat gurunya itu dengan penuh kesungguhan. Kemudian, dia memberikan persaksian:

“Aku pun mencobanya dan melihat manfaatnya. Dahulu, apabila diriku banyak membaca Al-Quran, maka Allah memberiku kemudahan untuk mendengar dan menulis berbagai hadits. Namun, apabila aku tidak melakukannya, maka kemudahan itu tidak mendatangiku.”

Itulah Al-Quran, dia akan menjadi pembuka jalan bagi akal dan hati seorang penuntut ilmu untuk dapat menerima ilmu dengan lebih cepat dan menyeluruh. Demikian halnya dengan solusi, pintu rezeki dan aneka kebaikan lainnya, semua Allah mudahkan baginya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Permudahlah dalam Hal Tawar Menawar

Sahabat RSQ,

Jangan bangga saat bisa menawar barang sampai semurah-murahnya, apalagi bagi pedagang kecil yang keuntungannya tidak seberapa. Jangan sampai banyak waktu terbuang karena alotnya tawar menawar dengan penjual. Apalagi menjadi pembeli zalim yang senang membuat sulit penjual, atau penjual yang teramat pelit kepada pembeli, untuk keduanya kita dianjurkan untuk menjauhinya.

Jadilah orang yang gampangan, mudah, lagi tidak suka mempersulit, dan lebih suka mengalah pada hal-hal yang bukan prinsip. Mengapa? Karena, sikap semacam ini lebih dekat dengan kecintaan Allah, menumbuhkan rasa kasih sayang dan simpati di antara manusia, serta lebih menenangkan lagi melembutkan hati.

Sesungguhnya, ada doa dari Rasulullah saw. kepada orang-orang semacam ini. Dari Jabir bin Abdillah ra. bahwa Nabi saw. bersabda, “Semoga Allah merahmati orang yang mudah ketika menjual, ketika membeli, dan ketika menuntut hak.” (HR Al-Bukhari, No. 2076 dan Ahmad, No. 14.659)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jangan Salahkan Setan Tapi Salahkanlah Dirimu Sendiri

Setiap orang pasti akan mati, entah cepat atau lambat. Maka, bukan kematiannya yang perlu kita persoalkan, akan tetapi mati dalam keadaan apa yang harus kita pikirkan dan kita usahakan.

Di sinilah kita harus pintar-pintar dalam memilih kebiasaan. Karena, kita akan dimatikan dalam kebiasaan tersebut. Orang yang terbiasa dalam ketaatan, in syâ Allah dia akan Allah wafatkan dalam ketaatan.

Inilah yang dinasihatkan para ulama,
Sebagaimana dinyatakan oleh Imam Ibnu Katsir dan Imam as-Sa’adi serta ulama lainnya rahimahumulLaah:

أَنَّهُ مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ

Sungguh siapa saja yang hidup di atas suatu kebiasaan tertentu, ia pun akan diwafatkan di atas kebiasaan tersebut (Ibnu Katsir, Tafsiir al-Qur’aan al-‘Azhiim, 2/101; as-Sa’adi, Taysiir al-Kariim ar-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Manaan, 1/130).

#quotestehninih

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jangan Mencari Kebahagiaan dalam Kemaksiatan

Sahabat TASQ

Kalau ingin bahagia, lapang dan tenang di dada, carilah dalam ketaatan bukan dalam kemaksiatan. Sesungguhnya, Allah adalah pemilik kebahagiaan, kebaikan dan semua keutamaan, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.

Maka, siapa ingin mendapatkan semua keutamaan itu, layak baginya untuk mendekati Allah dengan menunaikan aneka amal yang dicintai-Nya, sehingga Dia ridha untuk kemudian menganugerahkan apa yang kita inginkan.

Allah simpan ketenangan dan bahagia dalam shalat, maka tunaikan dan jagalah shalat dengan sebaik-baik penunaian dan penjagaan.

Allah simpan ketenangan dan kebahagiaan dalam Al-Quran, maka dekati terus Al-Quran. Jangan tinggalkan dia walau hanya sehari, entah dengan membaca, menghapal atau mentadabburinya.

Demikian halnya dengan berderma, menolong orang yang kesusahan, memuliakan orangtua dan guru, dan sejenisnya. Itu semua adalah sarana yang akan menyampaikan seorang hamba pada kebahagiaan yang hakiki.

Simaklah apa yang dinasihatkan oleh Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr, “Kebahagiaan hanya ada di tangan (dalam genggaman Allah), maka dia tidak akan bisa diraih kecuali dengan ketaatan.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sempurnakan Postingan dengan Amalan

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, sangat mudah bagi kita untuk mengungkapkan perasaan, pikiran atau apapun yang kita mau di media sosial. Sehingga, dalam hitungan detik orang sudah bisa mengetahui apa yang kita ungkapkan, baik lewat kata, suara, maupun gerak.

Dalam menyampaikan kebaikan misalnya, asal punya materi, kita bisa sebar ajakan kebaikan kapan saja dan kepada siapa saja. Tentu saja, ini baik lagi bermanfaat.

Hanya saja prosesnya jangan hanya berhenti pada tahap ini saja. Imbangi mudahnya memposting nasihat kebaikan dengan kesungguhan untuk mengamalkannya. Jangan sampai ilmu hanya sebatas tulisan tanpa praktik, pengetahuan tanpa pengamalan.

Jangan sampai kita dihisab karena hanya menjadikan ilmu sebagai konten harian, yang hanya digunakan untuk meraih like, comment and share, yang setelah diposting, kemudian dibiarkan berlalu begitu saja tanpa ada usaha untuk mengamalkannya.

#quotestehninih #Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.