WhatsApp Image 2020-07-17 at 06.55.05

Hidup Ruwet? Perbanyak Istighfar!

Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh beruntung orang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang banyak.” (HR Ibnu Majah, No. 3818)

Artinya, selain dapat menghapus dan menutupi akibat buruk dari dosa, istighfar pun dapat mendatangkan aneka keberuntungan dalam hidup.
Sesungguhnya, Allah Ta’ala telah berjanji, “Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang beriman, agar kamu beruntung.” (QS An-Nûr, 24:31)

Bagaimana tidak beruntung, dengan memperbanyak istighfar, Allah Ta’ala akan bukakan aneka kebaikan bagi ahli istighfar. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw.

“Siapa melazimkan istighfar, niscaya Allah Ta’ala akan (1) menjadikan baginya jalan keluar atas segala kesusahannya, (2) kelapangan atas segala kesempitannya, dan (3) dia akan dikaruniai rezeki dari jalan yang tiada disangka-sangka olehnya.” (HR Abu Dawud, No. 1520 dan Ibnu Majah, No. 3951)

WhatsApp Image 2020-07-16 at 07.09.10

Keutamaan Shalat Sepertiga Malam

Jangan sia-siakan waktu sepertiga malam terakhir. Inilah waktu yang sangat berharga bagi terkabulnya doa-doa seorang hamba.

Ini pula yang dilakukan oleh Nabi Ya’qub as. Dalam Al-Quran, Allah Ta’ala mengabadikan apa yang dilakukan oleh keluarga Ya’qub.

“Mereka berkata, ‘Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)’.

Ya’qub berkata, ‘Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.” … (QS Yusuf, 12:96-97)

Menurut tafsiran Ibnu Abbas, kala mendengar permintaan anak-anaknya, Nabi Ya’qub tidak langsung berdoa kepada Allah. Beliau lebih memilih untuk menunda doanya sampai pertengahan malam.

Pada sepertiga malam terakhir itulah beliau berdoa dan diaminkan oleh anak-anaknya yang duduk berbaris di belakangnya.

Allah Ta’ala kemudian mewahyukan kepada Ya’qub bahwa permohonan diterima Allah. Bahkan, Allah sampaikan kabar bahwa dari keturunannya itu akan lahir para nabi.

(Abu Bakr Al-Thurthusyi Al-Andalusi, Ad-Du’â Al-Ma’tsûr)

WhatsApp Image 2020-07-15 at 07.16.51

Bekalnya Ilmu dan Kesabaran

Menikah adalah separuh agama. Pahalanya pun separuh dari amal seorang hamba. Maka, jangan heran kalau tantangannya, kesulitannya, suka dukanya separuh hidup.

Siapa menikah, berumahtangga, apalagi sampai punya anak keturunan, akan tetapi dia tidak membekali dirinya dengan ilmu, kesabaran, yang berbasis pada lurusnya niat untuk meraih ridha-Nya, dan sumber nafkah yang halal, niscaya kesusahan yang akan dia dapatkan, aneka yang akan dia dapatkan. Bukan baiti jannati yang diraih, tetapi baiti naari yang dirasa.

Maka, penting bagi yang akan membina rumahtangga untuk berilmu sebelum berpasangan. Beriman sebelum berganti status. Berakhlak sebelum punya anak. Atau, bagi yang sudah terlanjur berumahtangga, ilmu, iman, dan amalnya harus terus diperbaharui.

Cukuplah ayat ini sebagai peringatan, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS At-Tahrim, 66:6)

WhatsApp Image 2020-07-14 at 09.11.55

Anak Sholih Yang Ditinggalkan

Setiap orangtua layak bersungguh-sungguh untuk mengajarkan anak-anaknya Al-Quran: minimal mengajari mereka membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Atau minimal, mengajarkan surat yang paling sering dibaca, yaitu Al-Fatihah.

Selain menjadi kewajiban terbesar orangtua, mengajarkan Al-Quran kepada anak adalah investasi paling menguntungkan. Saat anak bisa Al-Fatihah karena kita, orangtuanya, tak kurang dari 17 kali sehari semalam dia akan membacanya. Dan, itulah pahala yang akan terus mengalir.

Rasulullah saw. bersabda, “Siapa menunjuki (mengajarkan) kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR Muslim, No. 1893)

Atau, dalam hadits lain yang semakna, “Siapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh.” (HR Muslim, No. 1017)

Beliau pun bersabda, “Siapa membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang cahayanya melebihi cahaya matahari (seandainya ada) di rumah-rumah dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang (dia sendiri) mengamalkannya?” (HR Ahmad, Abu Dawud dan Hakim)

WhatsApp Image 2020-07-12 at 07.27.58

Lebih-Mencintai Allah Daripada Makhluknya

Andaikan kita tahu bahwa orang-orang, entah pasangan, anak, keluarga, kawan dekat, tetangga, akan segera melupakan kita setelah kematian kita, niscaya kita tidak akan sibuk mencari perhatian, simpati dan cinta mereka.

Sebaliknya, kita akan sibuk mencari perhatian, simpati, cinta dan keridhaan Allah Azza wa Jalla, Zat yang sedetik pun tidak pernah melupakan kita. Zat yang tanpa henti mencurahkan aneka karunia-Nya kepada kita.

Maka, jadikan Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya. Itulah kunci kenikmatan dan kebahagiaan yang sebenarnya.

Rasulullah saw. bersabda, “Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka dia akan merasakan manisnya iman. (Yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya dia jika dilempar ke dalam api neraka.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

24

Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Sahabat tasQ, Di antara zikir paling utama lagi paling dicintai Allah, sehingga amat layak bagi orang-orang beriman untuk memperbanyaknya, adalah ucapan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Keempatnya termasuk bagian terpenting dari perbendaharaan surga.

Maka, siapa yang menginginkan harta perbendaraan surga, perbanyaklah untuk mengucapkan zikir-zikir pujian tersebut, terkhusus pada 10 hari pertama Zulhijjah.

Nabi saw. bersabda, “Tiada hari teragung lagi amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan daripada sepuluh hari (Zulhijjah) ini. Maka perbanyaklah di dalamnya tahlil, takbir dan tahmid.” (HR Ahmad)

Kalimat-kalimat ini adalah pohon dari pepohonan surga. Beliau bersabda, “Ketika malam Isra’, aku bertemu dengan (Nabi) Ibrahim Al-Khalil.

Kemudian dia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan kepada umatmu salamku. Katakan kepadanya bahwa surga itu tanahnya amat subur, airnya tawar, dan tanahnya sangat luas. Tanamannya adalah subhânallâh, alhamdulillâh, lâ ilâha illallâhu, wallâhu akbar.” (HR At-Tirmidzi)

22a

Jangan Berpaling Dari AlQuran

Sahabat TasQ, Seperti apa perlakuan kita kepada Al-Quran, seperti itu pula Al-Quran akan memperlakukan kita, disadari ataupun tidak disadari.
Saat kita memuliakan Al-Quran, Al-Quran akan memuliakan kita. Demikian pula sebaliknya, saat kita meremehkan Al-Quran, Al-Quran akan menghinakan kita.
Maka, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, dalam bukunya yang berjudul Oase Al-Quran: Penyejuk Kehidupan, menuliskan satu nasihat.
“Al-Quran itu ibarat cermin. Engkau menghadap kepadanya, dia akan menghadap kepadamu. Engkau berpaling, dia akan berpaling. Engkau mendekat, dia akan mendekat. Engkau menjauh, dia akan menjauh.
Sebesar apa dan pengorbanan apa yang kau berikan kepadanya, sebesar itu pula Al-Quran akan memberikannya kepadamu, bahkan jauh lebih besar dari itu.”