Doa Orangtua, Ijabahnya Pasti

Sahabat TASQ,

Boleh jadi, nasihat kita tidak didengar anak. Perintah kita tidak dipedulikan. Ajakan kita tidak digubris. Sedih memang. Kesal pasti. Meradang terasa. Hati tercabik.

Akan tetapi, marah dan mengutuk bukan solusi. Dia hanya menambah masalah di atas masalah.

Namun, orangtua masih punya senjata. Namanya DOA. Sungguh, Rasulullah saw. telah berjanji bahwa doa orangtua kepada anaknya, apalagi jika dipanjatkan sepenuh harapan, tidak akan pernah meleset.

Rasulullah saw. bersabda, “Ada tiga doa yang tidak tertolak: (1) doa orangtua (kepada anaknya), (2) doa orang yang berpuasa, dan (3) doa orang yang tengah safar (dalam perjalanan).” (HR Al-Baihaqi, No. 6619)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sibuk Beramal Saleh, Lupa Beramal Salah

Sahabat TASQ,

Tidak mungkin keburukan akan bercampur dengan kebaikan, maksiat bersatu dengan taat. Maksiat hanya akan bergabung dengan maksiat lainnya. Taat hanya akan bersatu dengan ketaatan lainnya.

Maka, sungguh tepat apa yang dinasihatkan oleh Al-Imam Hasan Al-Bashri, “Ketika dirimu sibuk menunaikan perintah Allah, niscaya engkau akan terjauhkan dari yang dilarang Allah.” (Al-Iqd Al-Farîd, dalam The Wisdom of Hasan Al-Bashri, hlm. 170)

Ini artinya, kalau kita ingin terjaga dari kemaksiatan, atau setidaknya kesia-siaan dalam hidup, perbanyaklah melakukan ketaatan, beragam amal saleh, dan sibukkan diri dengannya. Dengan cara ini, otomatis peluang untuk bermaksiat pun menjadi lebih kecil.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

3 Formula Menyempurnakan Nilai Sebuah Amal

Sahabat TASQ,

Menurut para ulama, amal saleh yang kita lakukan akan menjadi sempurna nilainya di hadapan Allah Azza wa Jalla apabila kita melakukan tiga perkara terhadapnya.

Pertama, kita menganggap kalau amalan kita kurang dan seolah tidak ada apa-apanya.

Kedua, kita bersegera melakukannya saat timbul keinginan untuk beramal saleh. Mengapa? Kalau ditunda-tunda, keinginan tersebut bisa hilang atau terhalang oleh suatu sebab.

Ketiga, kita melakukannya secara rahasia atau sembunyi-sembunyi, kecuali untuk amalan yang mana kita diperintahkan untuk melakukannya secara terbuka. Amala rahasia akan lebih dekat dengan keikhlasan dan terjaga dari riya.

Demikian penjelasan Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam Fadhail Ash-Shadaqah atau Fadhilah Sedekah.

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jagalah Asupan Zikrullah untuk Hatimu

Sahabat TASQ,

Zikrullah bagaikan oksigen bagi hati. Asupannya harus senantiasa dijaga agar jangan sampai hilang atau terhenti sama sekali. Asupan berhenti berarti hati akan mati. Ketika hati mati, seseorang hanya akan menjadi budak nafsu dan setan. Dalam kondisi semacam ini, tidak akan ada lagi kebaikan dalam hidupnya.

Maka, pahamlah kita mengapa di dalam Al-Quran, tidaklah Allah Ta’ala memerintahkan kita berzikir, kecuali dengan zikir yang banyak lagi sering. “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS Al-Ahzab, 33:41)

Mengapa? Agar hati selalu hidup, agar gerak langkah dan ucapan senantiasa terjaga, dan rahmat Allah Ta’ala senantiasa menyertai.

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Ladang Pahala yang Kerap Terlupakan

Sahabat TASQ,

Ada banyak ladang amal yang Allah Azza wa Jalla siapkan di sekitar kita. Dan ternyata, ladang amal ini tidak harus selalu dengan ibadah ritual: shalat, shaum, tilawah, dan sejenisnya.

Ada satu ladang pahala yang terbilang sulit dilakukan akan tetapi dahsyat imbalan pahalanya. Apakah itu? Bersikap positif dalam menyikapi kekurangan orang lain, terkhusus kekurangan orang-orang yang dekat dengan kita.

Bagaimana caranya? Para ulama memberikan formulasinya, yaitu memaafkan kesalahan atau kekurangannya, mendoakan kebaikan baginya, berusaha memperbaikinya (kalau memungkinkan), dan berusaha menjaga aib-aibnya agar tidak tersebar.

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Berjalan Menuju Kematian

Sahabat TasQ,

Ada banyak skenario Allah untuk mengambil nyawa seseorang ketika sudah sampai waktunya. Namun yang pasti, ketika menghendaki seseorang mati di suatu tempat, niscaya Dia akan menciptakan urusan yang akan membawanya ke tempat yang telah ditentukan, pada hari dan jam yang telah tercatat di Lauhul Mahfudz. Tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi takdir Allah ini selain atas kehendak-Nya sendiri.

Hal ini sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw., “Apabila ajal seorang hamba ada di suatu negeri, niscaya ada keperluan (urusan) yang akan menariknya ke sana. Sehingga, ketika dia sampai di ujung waktunya, Allah mencabut nyawanya. Bumi pun pada hari Kiamat berkata, ‘Wahai Tuhanku, inilah yang Kau titipkan kepadaku’.” (HR Ibnu Majah, No. 4263)

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Andai Belum Bisa Kaya Jadilah Orang Miskin yang Saleh. Mengapa?

Sahabat TasQ,

Siapa yang tidak ingin menjadi orang kaya? Sebagian besar manusia pasti menginginkannya. Adapun bagi orang-orang yang masih punya iman dalam hatinya, menjadi kaya saja tidak cukup. Ada yang lebih berharga selain menjadi orang kaya, yaitu menjadi orang kaya yang dekat dengan Allah. Orang kaya yang mendapatkan hartanya dari jalan halal dan menggunakan harta di jalan yang halal pula.

Namun, andai derajat tersebut belum bisa didapatkan. Dan, Allah Azza wa Jalla menakdirkan kita menjadi orang fakir atau miskin, jangan sampai derajat kesalehan itu hilang dari diri kita. Dengan kata lain, jika belum bisa kaya, jadilah orang fakir yang taat kepada Allah, menjaga izzah diri dari meminta-minta atau mengambil yang bukan hak.

Sungguh, kemiskinan semacam ini akan membawa berkah bagi kehidupan akhirat orang yang mengalaminya. Ada janji dari Rasulullah saw. kepadanya. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda:

“Orang fakir (yang saleh) akan masuk surga lima ratus tahun lebih dahulu daripada orang kaya.” (HR Ahmad, No. 14476 dan At-Tirmidzi, No. 2355)

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.