Parameter Bermasalah Tidaknya Hati Kita

Ingin tahu bermasalah tidaknya hati kita? Ingin tahu berpenyakit tidaknya qalbu kita? Ingin tahu kotor tidaknya sanubari kita? Jadikan bacaan Al-Quran sebagai ukuran.

Hati tengah bermasalah manakala tangan terasa kaku untuk membuka mushaf. Lisan seakan kelu untuk membaca Al-Quran. Tubuh pun amat malas saat diajak duduk bertilawah.

Ada satu nasihat dari Utsman bin Affan ra. yang bisa kita jadikan pegangan.

Dia berkata, “Seandainya hati kita bersih, niscaya kita tidak akan puas membaca Kalamullah (Al-Quran).” (Ighatsatul Lahfan, 1/64)

Bulan Allah dan Puasa untuk Allah

Al-Muharram adalah syahrullah (bulan Allah). Adapun puasa adalah amalan yang dinisbatkan kepada Allah.

“Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya, kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya …” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Maka, sangat cocok untuk dikhususkan bulan yang dinisbatkan kepada Allah dengan amalan yang juga dinisbatkan kepada-Nya dan dikhususkan kepada-Nya, yaitu puasa.

Inilah di antara makna hadits Rasulullah saw. “Shaum yang paling utama setelah (shaum) Ramadhan adalah (shaum) pada bulan Allah (bulan) Al-Muharram …” (HR Muslim)

Adapun sebaik-baik puasa di bulan Allah, adalah shaum Asyura (10 Muharram). Siapa melakukannya ada penghapusan dosa setahun yang lalu untuknya (HR Muslim)

Mari Berbagi Pada Hari Tasu’a dan Asyura

Lengkapi momen ibadah keluarga pada tanggal 9-10 Al-Muharram: shalat berjamaah, sahur, shaum (Tasu’a dan Asyura), buka shaum bersama dengan berbagi kepada sesama.

Kalau ada rezeki berlebih, ajak anak belanja makanan untuk berbuka: memasaknya, mengemasnya dan membagikannya kepada saudara, tetangga, terkhusus lagi kepada orang-orang yang berpuasa.

Sesungguhnya, ada banyak kebaikan di dalamnya, ada kebiasaan terpuji yang bisa dibudayakan, dan tentu saja ada limpahan pahala yang didapatkan. Rasulullah saw. bersabda:

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

Dua Ibadah Andalan di Bulan Muharram

Tiada cara terbaik untuk mensyukuri hadirnya kita di bulan Muharram kecuali mengisinya dengan amal-amal yang dicintai Allah dan rasul-Nya. Apakah itu? Setidaknya ada dua amalan yang layak untuk kita dawamkan dan kita tingkatkan kualitas dan kuantitasnya, yaitu shaum dan shalat malam.

Sesungguhnya, Rasulullah saw. bersabda, “Shaum yang paling utama setelah (shaum) pada bulan Ramadhan adalah (shaum di) bulan Allah (syahrullâh), yang kalian biasa menyebutnya Al-Muharram. Adapun shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah (shalat) malam.” (HR Muslim, No. 1163 dari Abu Hurairah)

Parameter Bermaslah Tidaknya Hati Kita

Ingin tahu bermasalah tidaknya hati kita? Ingin tahu berpenyakit tidaknya qalbu kita? Ingin tahu kotor tidaknya sanubari kita? Jadikan bacaan Al-Quran sebagai ukuran.

Hati tengah bermasalah manakala tangan terasa kaku untuk membuka mushaf. Lisan seakan kelu untuk membaca Al-Quran. Tubuh pun amat malas saat diajak duduk bertilawah.

Ada satu nasihat dari Utsman bin Affan ra. yang bisa kita jadikan pegangan.

Dia berkata, “Seandainya hati kita bersih, niscaya kita tidak akan puas membaca Kalamullah (Al-Quran).” (Ighatsatul Lahfan, 1/64)

Janji Allah Versus Bisikan Setan

Menurut Imam Hasan Al-Bashri, tidak kurang dari 90 ayat dalam Al-Quran yang menegaskan bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan kadar rezeki, jaminan bagi hamba-Nya, dan balasan terbaik bagi orang yang berinfak. Dan, hanya pada satu ayat, Allah menyebutkan “ancaman” setan bagi orang yang berinfaq.

Ayat tersebut adalah Al-Baqarah ayat 268. Allah Ta’ala berfirman, “Setan menjanjikan (menakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia …”

Maka, manakah yang kita perturutkan, bisikan setan agar kita menahan diri dari berinfaq ataukah mengejar janji Allah yang pasti dengan banyak berinfaq?.

Tasq 11 Agustus

Amal dalam Kesendirian

Sahabat TasQ, Jangan sepelekan keadaan saat sepi sendiri. Apa yang dilakukan saat itu bisa menjadi indikator baik tidaknya keimanan seorang hamba. Apakah bisikan malaikat yang dominan di dalam hatinya ataukah bisikan setan yang kuat berakar dalam qalbunya.

Jika setan yang lebih dominan, dia akan menjadikan kesendiriannya sebagai ajang bermaksiat kepadanya.

Maka, ada satu nasihat dari Samurah bin Jundub ra. Dia berkata, “Siapa ingin mengetahui posisi (pengaruh) setan pada dirinya, hendaknya dia memperhatikan amal-amal yang dia lakukan saat sendirian.” (Az-Zuhd Li Ibnil Mubarak)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.