Shaum Ramadhan + Shaum Syawal = Shaum Setahun Penuh

Sahabat TasQ,

Siapa yang menyempurnakan puasa Ramadhannya, kemudian dia mengikutinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, dia seakan berpuasa setahun penuh.

Hal ini sebagaimana bunyi hadits, “Siapa melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun.” (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya)

Bagaimana perhitungannya?

Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi memberikan jawaban bahwa yang namanya pahala kebaikan itu berlipat ganda menjadi sepuluh kali lipat. Maka, shaum Ramadhan yang 30 hari sebanding dengan shaum sepuluh bulan, (di mana nilai setiap harinya dikali sepuluh). Adapun shaum enam hari pada puasa Syawal dilipatgandakan nilahinya sehingga setara dengan dua bulan berpuasa.

Rumus mudahnya adalah sebagai berikut:

Pahala untuk shaum Ramadhan, yaitu 30 hari x 10 = 300 hari. Adapun enam hari di bulan Syawal 6 hari x 10 = 60 hari atau 2 bulan. Jadi total 360 hari atau setahun kita mendapatkan pahala puasa. Allâhu a’lam.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Belilah Kenyamanan Hari Kiamat dengan Memperbanyak Sedekah

Sahabat TASQ,

Orang yang paling tenang dan nyaman saat musim hujan, adalah orang yang punya payung. Demikian pula, orang yang paling nyaman saat kepanasan, adalah orang yang punya naungan untuk berteduh.

Demikian pula pada hari Kiamat. Orang yang paling nyaman adalah orang yang punya naungan untuk berteduh. Siapakah dia? Dialah ahli sedekah. Rasulullah saw. bersabda, “Naungan seorang Mukmin pada hari Kiamat adalah sedekahnya.” (HR Ahmad, Al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah)


#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Malaikat Pencatat Amal pun Tidak Tahu Besarnya Pahala Berpuasa!

Sahabat TasQ,

Adakah yang tahu seberapa besar pahala berpuasa? Jangankan kita, malaikat pencatat amal pun tidak tahu. Hanya Allah-lah yang tahu besaran pahala bagi orang yang berpuasa.

Dalam sebuah hadits qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman, “Setiap amal kebaikan akan diberi pahala sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. (Adapun) puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberi pahala atasnya …” (HR At-Tirmidzi)

Maka, pantaskah kita apabila berpuasa akan tetapi tidak serius menjalaninya, penuh keluh kesah dan keterpaksaan? Sesungguhnya, puasa adalah persembahan seorang hamba kepada Rabbnya Yang Mahatinggi. Bagaimana mungkin seorang hamba yang hina dina memberi persembahan yang buruk kepada Rajanya, kepada Rabbnya yang Mahatinggi.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Tiga Kenikmatan Dunia bagi Salafus Saleh

Sahabat TASQ,

Bagi seorang pecinta dunia dan pemuja nafsu, tidak ada kenikmatan hidup yang layak untuk dikejar dan dijaga selain harta, tahta, dan wanita.

Lain halnya dengan pecinta akhirat, tidak ada kenikmatan hidup yang bisa menyamai nikmatnya beribadah kepada Allah atau bertemu dengan saudara-saudara seiman yang senantiasa menyeru kepada kebaikan.

Maka, seorang ulama besar dari kalangan tabi’in, Muhammad bin Munkadir namanya, sampai berkata, “Kenikmatan dunia hanya tersisa tiga: shalat malam, berjumpa dengan sahabat (saleh), dan shalat berjamaah.”

Bagaimana dengan kita? Adakah kenikmatan duniawi yang membuat kita rela untuk bertahan hidup?

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sebaik-baik Istigfar

Sahabat TASQ,

Syaikh Dr. Ahmad Farid, dalam Tazkiyatun Nafs menyebutkan bahwa sebaik-baik istighfar adalah (1) yang dimulai dengan pujian kepada Allah Ta’ala, lalu (2) disertai pengakuan akan dosa, setelah itu baru (3) memohon ampun kepada-Nya. Dan, ketiga hal ini hadir dalam lafaz sayyidul istighfar.

Allâhumma annta rabbî lâ ilâha illâ annta, khalaqtanî wa anâ ‘abduka wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mas-tatha’tu. A’ûdzu bika min syarri mâ shana’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya, wa abu-u bi dzambî, fagh-firlî fa innahû lâ yagh-firudz-dzunûba illâ anta.

“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku kepada-Mu (untuk senantiasa mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku).

Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Maka, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang (kuasa) mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR Al-Bukhari)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Istigfar, Deterjen Terbaik untuk Mencuci Dosa Maksiat

Sahabat TASQ,

Seorang saleh berkata, “Meresapnya dosa ke dalam hati bagai jatuhnya minyak di atas pakaian. Jika engkau tidak segera mencucinya, dia akan merembet ke mana-mana.” (Aina Nahnu min Hâ’ulâ’i)

Maka, tiada jalan terbaik selain memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada-Nya. Sesungguhnya, Allah Ta’ala berfirman, sebagaimana terungkap dalam sebuah hadits qudsi:

“Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan, siapa meyakini bahwa Aku mampu mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (betapa pun banyak dosanya).” (HR Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Rahasia Sehat dan Awet Mudanya Abu Syuja’

Sahabat TasQ,

Penulis kitab Al-Ghayah wa At-Taqrib (Matan Abu Syuja), Ahmad bin Husein bin Ahmad Al-Asfahani yang terkenal dengan panggilan Qadhi Abu Syuja, dikaruniai usia yang panjang. Dia wafat dalam usia 160 tahun.

Pernah ditanyakan kepadanya, “Apa rahasianya sehingga Anda dikaruniai badan yang sehat, jauh dari penyakit, dan semua organ tubuhnya masih berfungsi normal padahal usia Anda sudah sangat tua?”

Abu Syuja’ menjawab, “Ketika masih muda, aku menjaga anggota tubuhku dari perbuatan maksiat. Maka, Allah Ta’ala pun menjaganya ketika tua.”

Ya, Abu Syuja’ dikenal sebagai seorang ahli ibadah, saleh, dan berilmu. Dia pernah menjabat sebagai qadhi (hakim agung), akan tetapi semua gajinya diinfakkan di jalan Allah Swt. Dia memiliki 10 pembantu yang berkeliling membagikan sedekah, masing-masing membagikan 1.120 dinar kepada fuqara dan masakin yang membutuhkan.

Kemudian, dia meninggalkan jabatannya itu dan berhijrah ke Madinah untuk menetap di Masjid Nabawi. Dia menjalani hidup bersahaja, berkhidmah merapikan tikar, menyapu, menyalakan lentera, membersihkan masjid, dan merawat makam Rasulullah saw. sampai akhir hayatnya. (Dikutip dari fanspage PISS [KTB])


#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.