Sifat Qana’ah, Bahan Bakar Kebahagiaan dalam Diri

Sahabat TasQ,

Orang tidak bahagia bukan karena tidak punya harta, boleh jadi hartanya banyak. Orang tidak bahagia bukan karena tidak punya kedudukan, karier bagus, pasangan yang menarik, anak-anak yang pintar, atau nama besar, boleh jadi dia memiliki itu semua.

Hanya saja, dia terluput dari satu hal, yaitu tidak ada sifat qana’ah (merasa cukup dengan nikmat dari Allah) dalam hatinya. Dia selalu merasa kurang. Sehingga, dia terus mencari apa yang tidak ada di tangannya dan lupa mensyukuri apa yang sudah ada dalam genggaman.

Padahal, qana’ah adalah kunci kebahagiaan. Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan karunia rezeki tersebut.” (HR Ibnu Majah, No. 4138)

Lalu, apa akibatnya saat qana’ah tidak ada dalam hati? Kesusahanlah yang ditemui. Kelelahanlah yang didapatkan. Dan, keputusasaan yang dirasakan.

“Siapa tidak menanamkan perasaan mulia dengan kemuliaan Allah, jiwanya akan terputus. Siapa yang pandangannya selalu mengawasi apa yang ada di tangan orang lain, dia selalu dirundung kesedihan.

Dan, siapa menduga bahwa nikmat Allah itu hanya ada pada makanan, minuman, dan pakaian, maka sangat sedikit ilmu pengetahuannya dan siksaan telah datang kepadanya,” demikian sahabat Ubay bin Ka’ab ra. menasihatkan (Tafsir Al-Baghawi, 5:303-304)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Berkurbanlah di Atas Landasan Ilmu

Sahabat TasQ,

Idul Kurban sebentar lagi mendatangi kita. Ada satu hal yang tidak boleh dilupakan selain menyiapkan niat dan harta untuk berkurban. Apakah itu? Menyiapkan ilmu tentang ibadah kurban, semisal tentang keutamaannya dan tuntunan fikih pelaksanaannya.

Maka, mumpung masih ada waktu, ambilah sebagian dari waktu kita untuk mencari tahu apa dan bagaimana ibadah kurban tersebut. Sehingga, kita bisa berkurban atas dasar ilmu.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Mendoakan Orangtua Setelah Shalat Kewajiaban Mulia yang Kerap Terlupakan

Sahabat TasQ,

Sudahkah kita berbakti kepada orangtua? Di antara tanda berbaktinya kita kepada orangtua adalah mendoakannya (minimal) lima kali dalam sehari semalam, yaitu setelah shalat fardhu. Siapa tidak melakukannya, dia telah mengabaikan salah satu kewajiban mulia dalam hidupnya.

Ada satu nasihat penuh makna yang disampaikan oleh Maimun bin Mahran Al-Jazari bahwa, “Siapa memintakan ampun untuk kedua orangtuanya setiap selesai shalat fardhu, sungguh dia telah melaksanakan syukur untuk mereka sebagaimana Allah Azza wa Jalla perintahkan melalui firman-Nya, ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu’ (QS Luqman, 31:14).”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sedekah yang Amat Dicintai Allah Ta’ala

Sahabat TasQ,

Sedekah bukan sekadar berbagi materi. Sedekah mencakup beragam jenis amal kebaikan. Kata-kata yang baik adalah sedekah. Memasang wajah ramah adalah sedekah. Memberikan senyuman adalah sedekah.

Membantu orang yang kesusahan adalah sedekah. Menghibur orang yang sedih adalah sedekah. Dan, di antara sebaik-baik sedekah adalah memberikan nasihat kebaikan kepada saudara atau orang-orang yang dekat dengan kita.

Dalam Shifatus Shafwah, Al-Hafizh Ibnul Jauzi menukilkan perkataan sahabat Abu Darda ra. bahwa:

“Tidaklah seorang Mukmin bersedekah dengan sebuah sedekah yang amat dicintai Allah Azza wa Jalla, daripada seuntai nasihat yang dia berikan kepada kaumnya (saudaranya). Kemudian, mereka berpisah sedangkan Allah telah memberikan manfaat kepada mereka melalui nasihat tersebut.”


#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Beradablah kepada yang Lebih Tua

Menghormati orang yang lebih tua adalah bagian dari adab Islam. Tiada yang mengabaikannya dengan sengaja kecuali kebaikan akan menjauh darinya.

Ada seorang tua ingin bertemu dengan Nabi ﷺ. Akan tetapi, para sahabat lamban dalam memberikan tempat duduk untuknya.

Mendapati hal tersebut, Nabi ﷺ bersabda, “Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda dan menghormati orang yang lebih tua.” (HR Ahmad dan ATh-Thabrani dari Ibnu Abbas, Shahih Jami’ Ash-Shaghir, No. 5445)

Dalam riwayat Ahmad dan Al-Hakim dari Ubadah bin Shamit ra. disebutkan, “Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua, sayang kepada yang lebih muda dan mengenali hak ulama.” (Shahih Jami’ Ash-Shaghir, No. 5443)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Perbanyaklah Orang yang Akan Membawa Prbekalan Akhirat Kita

Siapa sesungguhnya yang paling beruntung, orang yang berinfaq ataukah yang menerima infaq? Sekilas pintas, yang paling beruntung adalah pihak yang menerima. Bagaimana tidak, awalnya dia tidak punya, dengan diberi dia menjadi punya. Awalnya lapar, dengan diberi dia menjadi kenyang.

Padahal, yang sebenar-benarnya beruntung adalah orang yang memberi. Sebelum memberi saja dia sudah diberi bonus berupa kebahagiaan dan ketenangan. Setelah memberi dia mendapatkan limpahan pahala.

Memang, sekilas pintas dia kehilangan barangnya, makanannya, uang atau hartanya. Padahal, kehilangannya hanya sebentar. Pada waktunya nanti, dia akan mendapatkan ganti yang lebih baik lagi berlipat-lipat.

Maka, kalaulah ada pihak yang harus berterima kasih, orang yang bersedekahlah yang harus berterima kasih kepada yang menerima sedekah. Karena, dia telah rela membawakan persembahannya kepada Allah tanpa harus bersusah payah.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Perbanyaklah Orang yang Akan Membawa Perbekalan Akhirat Kita

Siapa sesungguhnya yang paling beruntung, orang yang berinfaq ataukah yang menerima infaq? Sekilas pintas, yang paling beruntung adalah pihak yang menerima. Bagaimana tidak, awalnya dia tidak punya, dengan diberi dia menjadi punya. Awalnya lapar, dengan diberi dia menjadi kenyang.

Padahal, yang sebenar-benarnya beruntung adalah orang yang memberi. Sebelum memberi saja dia sudah diberi bonus berupa kebahagiaan dan ketenangan. Setelah memberi dia mendapatkan limpahan pahala.

Memang, sekilas pintas dia kehilangan barangnya, makanannya, uang atau hartanya. Padahal, kehilangannya hanya sebentar. Pada waktunya nanti, dia akan mendapatkan ganti yang lebih baik lagi berlipat-lipat.

Maka, kalaulah ada pihak yang harus berterima kasih, orang yang bersedekahlah yang harus berterima kasih kepada yang menerima sedekah. Karena, dia telah rela membawakan persembahannya kepada Allah tanpa harus bersusah payah.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.
________