Jangan Nasihati Anak saat Dia Lapar

Sahabat RSQ,

Menasihati anak laki-laki itu, agar didengar dan masuk ke otaknya, ada ilmunya, ada timingnya, ada triknya. Salah satunya adalah jangan menasihatinya saat dia dalam keadaan lapar. Mengapa?

Mengutipnya pendapatnya dr. Aisyah Dahlan, hipotalamus di dalam otak anak itu lebih lebar daripada hipotalamus anak perempuan. Itulah mengapa, anak laki-laki lebih cepat haus dan lapar.

Maka, pantang bagi orangtua untuk menasihati anak saat perutnya kosong (saat sedang haus atau lapar) karena dia tidak siap untuk menerima nasihat. Ada baiknya anak laki-laki diajak makan terlebih dahulu, disenangkan hatinya, sebelum dinasihati..

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Dialog dan Kelembutan Keluarga Ibrahim as.

Sahabat RSQ,

Saat mendapat perintah untuk menyembelih anaknya (Ismail), Nabi Ibrahim bisa saja melakukannya dengan segera, tanpa persetujuan sang anak. Mengapa? Karena dua otoritas. Pertama, yang memerintahkan adalah Allah sehingga tidak seorang pun yang berhak untuk menolak. Kedua, beliau adalah seorang ayah yang punya hak untuk ditaati anaknya dalam kebenaran.

Namun, apa yang dilakukan Nabi Ibrahim? Beliau mengedepankan akhlak dan adab nan mulia. Beliau mengajak Ismail berdialog, berbicara dari hati ke hati, dan menyampaikan apa yang diperintahkan Allah. Tidak ada kata paksaan, apalagi kekerasan.

Endingnya pun sangat indah dan bersejarah. Ismail, dengan ketaatan kepada Rabb dan orangtuanya, menyatakan kesanggupannya untuk dikurbankan di jalan Allah. Sehingga, dengan kasih sayang-Nya, Allah Azza wa Jalla berkenan untuk menggantinya dengan domba jantan. Kemudian, apa yang dilakukan Ibrahim menjadi teladan dan ritual abadi orang-orang beriman sampai akhir zaman.

 

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Obat Penawar Bagi yang Tengah Jatuh Cinta

Sahabat RSQ,

Jatuh cinta itu unik. Dia bisa membuat orang cerdas kehilangan kecerdasannnya. Orang berwibawa kehilangan kharismanya. Orang keras lagi pemarah bisa menjadi sangat lembut dan pemaaf. Orang pelit menjadi pemurah dan seorang penakut menjadi sangat pemberani.

Dia pun bisa terasa sangat indah tetapi juga bisa sangat menyakitkan. Kapankah itu? Yaitu, manakala cintanya bertepuk sebelah tangan.

Maka ada yang mengatakan kalau jatuh cinta itu adalah sejenis penyakit pada orang sehat. Adapun obat penawarnya adalah penikahan. Rasulullah saw. bersabda, “Aku belum melihat solusi (jalan keluar terbaik) untuk dua orang yang saling jatuh cinta, selain menikah.” (HR Ibnu Majah, No. 1847)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Anakmu Penerus Sujud-Sujudmu kepada Allah

Sahabat RSQ,

Jika kita berposisi sebagai orangtua, jangan pelit untuk mengeluarkan biaya bagi pendidikan terbaik anak-anak kita. Jangan sungkan dan malas, untuk memberikan contoh dan teladan kebaikan kepada anak-anak kita. Jangan pula ragu untuk terus mengembangkan kapasitas diri agar bisa mendidik dan membesarkan anak dengan cara terbaik.

Mengapa? Karena anak adalah amanah, titipan, karunia, aset sekaligus investasi terbaik bagi orangtuanya. Saat anak-anak kita menjadi orang saleh, saat itu pula aliran pahala jariyah akan terus mendatangi walau jasad kita sudah berkalang tanah.

Maka, ada satu nasihat luar biasa dari Gus Baha (KH Ahmad Bahauddin Nursalim) tentang bagaimana cara kita memandang anak-anak kita sehingga cara kita memperlakukan mereka tidak lagi keliru.

Beliau mengatakan, “Pandangilah anak-anak kita sebagai penerus sujud kepada Allah, penerus mentauhidkan Allah, penerus perjuangan (membela) agama Islam. Jika demikian, berapa pun biaya yang kita keluarkan untuk anak pada hakikatnya adalah untuk membiayai agama Allah.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Empat Pemuka Surga dari Kalangan Wanita

Sahabat RSQ,

Ada berjuta wanita yang pernah hadir di muka bumi. Namun, hanya sedikit saja dari mereka yang mendapatkan kedudukan tertinggi dari Rabbnya, baik di dunia dan terlebih lagi di akhirat. Allah memilihnya karena keistimewaan yang mereka miliki. Empat orang di antaranya disebutkan langsung oleh Rasulullah saw.

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pemuka wanita ahli surga ada empat. Dia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah saw., Khadijah binti Khuwailid dan Asiyah, istri Fir’aun.” (HR Muslim dan Al-Hakim)

Mengapa Maryam disebutkan dalam urusan pertama? Tentu saja, dia mendapati keutamaan tersebut karena level keimanan, kesebaran dan kesucian dirinya nyaris mendekati sempurna.

Maryam lahir dari keluarga terbaik pada masanya, yaitu keluarga Imran, diasuh oleh manusia terbaik pada zamannya, yaitu Nabi Zakaria, dan kemudian melahirkan sosok agung di tengah manusia Isa bin Maryam tanpa disentuh seorang lelaki.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Anak Masuk Pondok ? InsyaAllah Lebih Aman dan Berkah!

Sahabat RSQ,

Salah satu hak anak adalah mendapatkan pendidikan terbaik sehingga dia bisa mengenal Rabbnya, baik akhlaknya dan teroptimalkan semua potensi dirinya. Maka, memilihkan sekolah terbaik termasuk kewajiban terbesar orangtua. Dan, tidak ada paling mampu untuk memenuhi hal tersebut selain memasukan anak ke pesantren yang tepercaya.

Ketika kita memasukan anak ke pondok, kita akan mendapati beragam hal yang tidak akan kita dapatkan saat dia belajar di luar pondok. Apa sajakah itu? Beberapa di antaranya adalah:

· Anak kita terjaga shalat lima waktunya, tepat pada waktunya dan berjamaah di masjid.

· Anak terkondisikan untuk istiqamah dalam membaca, menghapal, dan mendalami isi Al-Quran.

· Anak terkondisikan untuk rutin shaum Senin dan Kamis.

· Anak bisa belajar hidup mandiri, disiplin, sederhana dan dewasa.

· Anak terjaga dari pergaulan yang buruk, termasuk paparan HP, pornografi dan tontonan yang kurang baik.

· Anak bisa fokus belajar ilmu agama yang bersanad.

· Anak bisa belajar adab Islami beserta praktiknya, terkhusus adab kepada orangtua, guru dan sesamanya.

· Anak akan senantiasa mendoakan orangtua.

· Anak terbiasa dengan bahasa Arab dan Inggris.

· Orangtua pun lebih tenang dalam mencari nafkah, dan lainnya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Pondok Pesantren, Tempat Tepat untuk Memahamkan Adab kepada Anak

Sahabat RSQ,

Jangan biarkan anak kita durhaka. Maka, di antara tugas besar orangtua adalah bagaimana menjadikan anak-anaknya tahu akan hak dan kewajibannya kepada orangtua.

Tentu saja, karena keterbatasan ilmu, tidak semua orangtua mampu untuk mengajari anak-anaknya adab yang paripurna kepada mereka, termasuk memahamkan hak dan kewajiban.

Di sinilah pentingnya para orang memilihkan sekolah yang mampu memahamkan dan membiasakan anak akan hal tersebut. Dan, memasukkan anak ke pondok pesantren adalah pilihan yang sangat tepat.

Mengapa? Karena, di pondoklah dia akan diajarkan tentang bagaimana berbakti kepada orangtua dan beradab kepada guru, sebagaimana petunjuk Al-Quran, hadits dan kitab-kitab klasik para ulama.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.