Mengajari Anak Mendoakan Orang Lain

Sahabat RSQ,

Seperti biasa, pada sepertiga malam terakhir, Sayyidah Fatimah (putri kesayangan Rasulullah saw.) senantiasa melaksanakan shalat Tahajud di rumahnya. Terkadang, dia menghabiskan malamnya dengan Qiyamullail dan doa. Hasan bin Ali ra. putranya, seringkali mendengar munajat sang bunda.

Suatu pagi, ketika Sayyidah Fatimah selesai berdoa, Hasan kecil bertanya, “Bunda, dari tadi aku mendengarkan doamu tetapi tak satu pun doa yang kau panjatkan untuk dirimu sendiri?”

Fatimah menjawab dengan lembut, “Nak, doakan dulu tetanggamu, karena ketika para malaikat mendengarkanmu mendoakan tetanggamu, niscaya mereka akan mendoakanmu. Adakah yang lebih baik dari doanya para malaikat yang dekat dengan Allah, Rabb kita?”

Maka, ada satu nasihat dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Beliau berkata, “Mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan yang didoakan menunjukkan jujurnya keimanan seseorang. Hal ini dikarenakan Nabi saw. bersabda, ‘Tidaklah sempurna keimanan kalian sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri’.” (Syarah Riyadhus Shalihin, 6:54)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Agar Rezekimu Mengalir Sempurna

Sahabat RSQ,

Siapa yang tidak mau dimudahkan urusannya, dilapangkan rezekinya, dibukakan pintu-pintu solusi baginya, dimuliakan namanya, ditinggikan derajatnya, dan dimuliakan hidupnya dunia dan akhirat? Semua pasti mau. Semua pasti ingin. Semua pasti berharap. Iya kan?

Hanya saja, untuk mendapatkan semua ini ada syaratnya, ada passwordnya, ada kunci pembukanya. Satu amalan terpenting untuk membukanya adalah birrul walidain atau berbakti kepada kedua orangtua.

Maka, ada satu nasihat berkelas dari ulama kenamaan asal Yaman, yaitu Habib Umar bin Hafidz. Beliau mengatakan, “Layanilah (perlakukanlah) orangtuamu seperti raja, niscaya rezekimu akan seperti raja.”

Di antara cara berbuat baik kepada orangtua adalah bersedekah kepadanya atau bersedekah atas namanya, baik keduanya masih hidup atau sudah meninggal. In syaa Allah, harta atau materi yang kita keluarkan atas namanya, bisa menjadi jalan hadirnya ridha Allah, pahala yang berlipat, dan rezeki yang kedatangannya tak tertahankan.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Yuk, Kita Dekati Allah di Tengah Kemudahan dan Keamanan

Saat kita bisa tidur nyenyak, makan enak bersama, mandi kapan pun mau, bepergian dengan leluasa, atau bisa ibadah sepuasnya, ada saudara-saudara kita di Gaza, Palestina yang hidup menderita.

Yang ada di depan mereka, di tengah kelaparan, kehausan, dan aneka kesusahan, adalah tampak jelasnya bayang-bayang teror dan kematian yang bisa kapan saja datang merenggut.

Maka, malulah apabila kenyamanan dan kemudahan hidup yang kita rasakan (walau tidak seideal yang diharapkan), tidak membuat kita semakin dekat kepada Allah, tidak membuat lisan kita banyak bersyukur, dan tidak membuat kita semakin taat kepada-Nya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Sungguh Beruntung Keluarga Seorang Syuhada! Mengapa?

Beratnya ujian sebanding dengan besarnya pahala yang didapatkan. Maka, sulitnya berperang dengan kafir harbi yang dialami saudara kita di Gaza Palestina, sebanding dengan pahala mati syahid yang mereka dapatkan.

Apa sajakah kebaikan yang mereka raih? Apakah sanak keluarganya mendapatkan cipratan kebaikan darinya?

1. Seluruh dosanya akan diampuni segera setelah kematiannya

2. Diperlihatkannya tempat tinggalnya di surga dengan segera

3. Dijaga dan dihindarkan dari siksa kubur

4. Diberi rasa aman dari ketakutan saat dibangkitkan dari kubur

5. Diberi mahkota kemuliaan yang tiada bandingannya

6. Dinikahkan dengan 72 bidadari

7. Diberi hak untuk memberi syafaat kepada 70 anggota keluarganya.

Semua ini terangkum dalam salah satu sabda Rasulullah saw. berikut:

“Orang yang mati syahid itu di sisi Allah mempunyai enam keutamaan, (yaitu) dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur.

(Kemudian), diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Agar Allah Terlibat dalam Kesejahteraan Kita

Sahabat RSQ,

Ketika kita berangkat ke masjid lalu rukuk dan sujud di hadapan-Nya, kita mengadu kepada-Nya, itu adalah sebuah permintaan serius agar Allah terlibat dalam mengurusi kesejahteraan diri kita.

Maka, perbaiki shalat kita, perbagus ibadah kita, jadikan Allah dekat dan akrab dalam hidup kita, niscaya Allah yang akan memperbaiki kesejahteraan hidup dengan cara-Nya yang luar biasa.

Tidak percaya? SIlakan buktikan sendiri!

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jangan Datangkan Guru Ngaji ke Rumah Kita !

Sahabat RSQ,

Memilihkan guru ngaji yang terpercaya untuk anak adalah sebuah keharusan bagi orangtua, terlebih apabila dia tidak bisa mengajari anak secara langsung. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan orangtua agar keberkahan ilmu tetap terjaga. Apakah itu?

Mengantar anak untuk mendatangi guru ngaji, bukan mendatangkan guru ngaji ke rumah walau kita mampu melakukannya. Bukankah ilmu itu didatangi bukan harus mendatangi?

Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha, dalam Al-Wafi: Syarah Hadits Al-Arbain An-Nawawi, menuliskan bahwa di antara etika orang yang menuntut ilmu adalah mendatangi guru, ulama, atau ustadz, mencari mereka dan selalu bersama (mulazamah) dengan mereka, baik saat bermukim di suatu tempat atau saat dalam perjalanan.

Hal ini tersiratkan dalam Al-Quran manakala Allah Ta’ala berfirman tentang kisah Nabi Musa as. dengan Khidir, “Musa berkata kepada Khidir, ‘Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? ‘” (QS Al-Kahfi, 18:66)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Inilah Aset Terbesar Kita, Para Orangtua

Sahabat RSQ,

Duhai Ayah Bunda …

Sadarilah, pahamilah, anak-anak kita adalah amal jariyah yang paling berharga apabila mereka tumbuh menjadi orang saleh, berilmu dan beramal dengan ilmunya.

Maka, wajib bagi kita untuk mengajarkan mereka adab-adab mulia, memilihkan guru-guru dan sekolah terbaik untuk keimanannya. Jangan pula putus untuk terus mendoakan mereka dalam shalat dan munajat malam kita.

Jangan sibukkan diri dengan mengajari orang-orang di luar rumah sedangkan anak sendiri belum bisa kita didik dengan benar.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.