Pentingnya Memahami Hak dan Kewajiban Suami Istri

Sahabat RSQ,

Sudah pahamkah kita dengan job desk suami istri dalam keluarga?

Di tempat kerja, memahami jobdesk pekerjaan dengan baik adalah tangga pertama untuk menjadi karyawan teladan, manajer sukses, atau direktur berprestasi.

Demikian pula di rumahtangga, memahami hak dan kewajiban suami istri dengan baik adalah tangga pertama untuk meraih sakinah mawaddah dan rahmah dalam rumahtangga. Dengan pemahaman ini pula, seseorang bisa menjadi suami atau istri terbaik bagi pasangannya.

Maka, sudah seberapa paham kita dengan hak dan kewajiban suami istri? Sudah seberapa persen kita mengaplikasikannya dalam kehidupan? Dan sebelum itu, sudahkah kita belajar tentang apa dan bagaimana hak dan kewajiban suami istri dalam keluarga.

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Mahalnya Profesi Seorang Ibu

Sahabat RSQ,

Tidak ada profesi paling mahal bayarannya lagi paling keren kedudukannya, tetapi paling berat dijalani selain profesi sebagai seorang ibu rumahtangga. Kerjanya pun 24 jam sehari semalam.

Karena sulit, ada banyak wanita yang gagal menjalaninya. Karena mahal, tidak ada seorang pun yang bisa membayarnya.

Maka, hanya Allah sajalah yang kuasa memberikan upah terbaik bagi para ibu rumahtangga. Karena Dia pulalah yang mengirimkan surat tugasnya kepada seorang wanita.

#Bagikan tulisan ini jika bermanfaat,

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Hadiah Terbaik Orangtua kepada Anaknya

Sahabat RSQ,

Hadiah Terbaik Orangtua kepada Anaknya

“Tidak ada satu pun pemberian orangtua kepada anaknya yang lebih utama daripada pendidikan adab (akhlak) yang baik.” (HR At-Tirmidzi)

Setiap orangtua (yang normal) pasti sayang kepada anaknya. Karena sayang itulah, dia akan memberikan hal terbaik bagi mereka. Makanan terbaik, minuman terbaik, pakaian terbaik, termasuk pula pendidikan terbaik.

Dan, itulah kewajiban orangtua kepada anaknya. Dia akan mendapatkan pahala dari apa yang diberikannya itu selama niat dan caranya benar.

Lalu, apa pemberian terbaik orangtua kepada anaknya? Dalam sudat pandang agama, pemberian terbaik bukan dilihat dari sudut materi. Pemberian terbaik adalah pendidikan adab atau akhlak yang baik, baik adab kepada Allah dan rasul-Nya, kepada orangtua dan guru, kepada sesama, dan lingkungan sekitar.

Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada satu pun pemberian orangtua kepada anaknya yang lebih utama daripada pendidikan adab (akhlak) yang baik.” (HR At-Tirmidzi)

Sesungguhnya, akhlak yang baik akan membuat seseorang mulia hidupnya, berat timbangan amal kebaikannya, dan jaminan keselamatan di dunia maupun di akhirat. Maka, orangtua yang berhasil mengajarkan akhlak yang baik kepada anaknya, dia seakan telah memberikan kunci surga kepadanya.

#Bagikan tulisan ini jika bermanfaat,

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bersabar dalam Mendidik Anak

Sahabat RSQ,

Ada banyak lahan untuk meraih limpahan pahala dari Allah. Satu yang utama adalah bersabar dalam mendidik, membimbing dan membesarkan anak-anak kita di jalan Allah. Inilah di antara jihad tersebar para orangtua.

Siapa melakukannya dengan sepenuh kesungguhan, ada janji Allah dan Rasul-Nya yang akan diraihnya.

“Sesunguhnya Allah Ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga. Kemudian dia akan berkata, ‘Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku?’ Maka Allah menjawab, ‘Hal itu dikarenakan doa yang dipanjatkan anakmu agar kesalahanmu diampuni’.” (HR Ahmad, No. 10618)

Dukunglah Suami untuk Berbakti kepada Ibunya

Sahabat RSQ,

Tidak mudah menjadi seorang istri idaman. Dia bukan hanya dituntut untuk berbakti sepenuh hati kepada suaminya. Namun, dia pun dituntut untuk menjadikan suaminya lebih berbakti kepada ibundanya.

Bukan sebaliknya, sebelum menikah suami dekat dengan ibunya. Namun, setelah menikah, karena bisikan sang istri, suami jadi menjauh lagi tidak lagi berbakti kepada ibundanya.

Sesungguhnya, kewajiban seorang suami terhadap ibunya tidak pernah terhapus walaupun dia telah menikah. Dia masih dituntut untuk berbuat baik kepada kedua orangtuanya, termasuk memberi nafkah manakala mereka sudah tidak sanggup lagi bekerja.

Dari Aisyah ra. bahwa dia berkata, “Aku berkata kepada Rasulullah saw. ‘Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak kepada seorang wanita (istri)?’ Beliau menjawab, ‘Suaminya’. Aku bertanya lagi, ‘Dan siapakah manusia yang paling berhak kepada seorang laki-laki (suami)?’ Beliau menjawab, ‘Ibunya’.” (HR An-Nasa’i, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)

Jagalah Nama Baik Suamimu

Sahabat RSQ,

Seorang wanita setelah menikah cenderung membawa nama dan segala yang melekat pada suaminya.

Ketika dia melakukan hal-hal tercela, nama suaminya otomatis akan terbawa. Padahal, boleh jadi, suaminya adalah orang yang sangat menjaga diri dari maksiat. Akan tetapi, saat istrinya berbuat keburukan, nama baiknya pun ikut tercemar.

Sesungguhnya, satu di antara ciri wanita salehah adalah keteguhannya dalam menjaga nama baik suami, terkhusus saat suami sedang tidak bersama dengannya.

“… Fashshalihâtu qânitâtun (maka wanita-wanita yang saleh), ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) … ” (QS An-Nisâ’, 4:34)

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jangan Lupakan Nutrisi Cinta untuk Hatinya

Sahabat RSQ,

Anak kita manusia, dia bukan robot atau hewan. Dia tidak hanya membutuhkan makanan untuk perutnya, tetapi juga nutrisi cinta untuk hatinya, dan nutrisi ilmu untuk akalnya.

Maka, orangtua yang baik adalah dia yang mencukupi perut anaknya dengan asuapan yang halal lagi baik, mencukupi hatinya dengan cinta dan kasih sayang, dan mencukupi akalnya dengan ilmu yang menyelamatkan.

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.