Makna Sebuah Pujian

Sahabat RSQ,

Satu ketika, Aisyah ra. bertanya kepada Nabi saw. “Wahai Rasulullah, seandainya engkau menjumpai padang rumput yang sebagiannya telah dimakan hewan ternak orang lain dan padang rumput yang belum pernah ada hewan ternak lain yang digembalakan padanya, di manakah engkau akan mengembalakan ternakmu?”

Nabi saw. tahu apa maksud dari pertanyaan Aisyah. Dia ingin membandingkan dirinya dengan para madunya yang dinikahi Nabi saw. dalam kondisi janda, sedangkan dirinya adalah satu-satunya istri yang dinikahi dalam keadaan perawan.

Maka, Nabi saw. pun menjawab, “(Tentu saja, aku lebih memilih untuk menggembalakan ternakku) di padang rumput yang belum pernah dimakan ternak orang lain.” (HR Al-Bukhari, No. 5077)

Mendengar jawaban ini, Aisyah sangat gembira. Dia merasa menjadi istri yang paling diutamakan lagi paling dicintai oleh Rasulullah saw.

Tentu saja, Aisyah tahu kalau Nabi saw. sangat mencintainya. Akan tetapi, hadirnya pujian dari Nabi saw. semakin menguatkan jiwanya dan menjadikan hatinya berbunga-bunga. Kecintaannya kepada Nabi saw. semakin kuat dan erat.

Inilah tabiat perempuan, terkhusus para istri. Mereka tidak sekadar membutuhkan nafkah dari suaminya. Mereka pun membutuhkan kehangatan dan pujian berupa kalimat-kalimat indah untuk menguatkan jiwanya, menenangkan qalbunya, dan melewati hari-hari berat yang dihadapinya.

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Ungkapkanlah Rasa Cintamu kepadanya

Sahabat RSQ,

“Sungguh, aku cinta kamu!”

“Sayang, engkau adalah belahan hatiku!”

“Engkau adalah bidadari surga yang Allah hadiahkan kepadaku!”

Aneka ungkapan tersebut gombal nilainya apabila diucapkan oleh seorang lelaki kepada wanita yang belum sah menjadi istrinya. Namun, dia akan berbeda nilainya apabila diucapkan oleh seorang suami kepada istrinya.

Ungkapan semacam itu bukan lagi gombal nilainya, akan tetapi ibadah yang agung. Bukankah membahagiakan hati istri adalah amalan bertabur pahala? Dan, hal ini termasuk salah satu cara untuk menumbuhkan dan merawat cinta di antara suami istri.

Ada satu nasihat dari Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. MA. Beliau mengatakan bahwa, “(Cinta itu) tidak cukup sekadar perhatian, sekadar sikap, sekadar memberikan sesuatu yang dicintai. Cinta harus disertai pula dengan ungkapan-ungkapan. Dan, Rasulullah saw. telah memberi contoh tentang ungkapan-ungkapan indah kepada istri-istri beliau.”

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bolehkah Membuka-buka Hape Suami?

Sahabat RSQ,

Seorang istri diperbolehkan untuk membuka-buka hape suami. Namun, ada syaratnya? Suami mengizinkannya! Karena, hape dengan segala konten yang ada di dalamnya termasuk ranah pribadi suami. Tidak layak bagi seorang istri untuk membuka-bukanya tanpa seizin pemiliknya.

Jangan sampai kita termasuk orang yang berburuk sangka dan senang mencari-cari kesalahan orang lain, terlebih lagi kepada pasangan sendiri. Allah Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (QS Al-Hujurât, 49:12)

Rasulullah saw. pun bersabda, “Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab perasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Bagaimana solusinya? Di sinilah pentingnya hadir saling percaya di antara pasutri (pasangan suami istri). Buatlah pasangan nyaman dan tidak mudah berpaling. Istri harus berusaha untuk melayani suami seoptimal mungkin.

Demikian pula suami, hendaknya mampu memegang amanah dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Jangan lupakan pula untuk saling mengingatkan dan berwasiat dalam kebaikan.

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Perkataan Suami yang Bisa Meremukkan Hati Istri

Sahabat RSQ,

“Kamu gendut kayak buntelan!”

“Bikin masakan begini saja kamu gak bisa!”

“Istri tak guna, hobinya ngabisin uang melalu!”

Hati-hati dengan perkataan. Satu ucapan buruk kepada pasangan, efeknya bisa seumur hidup. Dia bisa abadi dalam ingatan. Terngiang-ngiang dalam pendengaran. Dia menjadi luka hati yang susah diobati. Dan, berbuah dendam yang sulit dimaafkan.

Maka, ada seorang istri yang terluka hatinya selama bertahun-tahun, karena ejekan suaminya terhadap kondisi fisiknya. “Kamu ini gendut amat. Kayak buntelan!”

Karena kalimat sarkas ini, si istri merasa direndahkan, tertekan, dan tidak lagi punya arti di hadapan suaminya. Pada akhirnya, dia mengalami frigiditas atau kehilangan gairah setiap kali berhubungan seksual dengan suaminya.

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Adakah Targetan Ini dalam Rumahtangga Anda

Sahabat RSQ,

Suami istri perlu punya targetan dalam berumahtangga. Targetan di sini bukan sekadar kapan bisa punya rumah sendiri, mobil sendiri, piknik ke luar negeri, atau haji dan umrah, atau sejenisnya. Ada satu targetan yang jarang dilirik padahal ini sangat penting.

“Kapan rumahtangga terbebas dari kemarahan, percekcokan, kata-kata kasar, bulliying atau sekadar perang dingin antara suami istri.”

Kalau punya target, kita akan berusaha untuk mewujudkan target tesebut. Dengan cara apa?

Pertama, berdoa kepada Allah agar diberi sakinah dalam rumahtangga, lisan yang bijak, saling pengertian, dan cinta yang langgeng.

Kedua, mencari ilmunya, termasuk memahami hak dan kewajiban suami istri, cara berkomunikasi yang baik dan lainnya.

Ketiga, riyadhah atau berlatih: berlatih untuk menahan marah, berlatih sabar, berlatih memahami, berlatih menyenangkan pasangan dan sejenisnya.

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Tolonglah Anak Keturunanmu dengan Kesalehanmu

Sahabat RSQ,

Berbahagialah orangtua yang saleh lagi sangat menjaga ketaatannya kepada Allah. Mengapa? Sesungguhnya, kesalehannya bisa menjadi jalan keselamatan bagi anak-anaknya, bahkan setelah dia meninggal dunia.

Kita dapat berkaca pada firman Allah Ta’ala dalam surat Al-Kahfi, 18:82, “Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh …”

Sesungguhnya, dengan ketaatannya, doa-doanya, penjagaan dirinya dari hal-hal yang diharamkan, dan usaha untuk memperkenalkan anak-anaknya kepada Allah, bisa menjadi wasilah bagi kesalehan, keselamatan, dan keberkahan bagi anak keturunan yang ditinggalkannya.

Allah tidak akan menyia-nyiakan doa-doa para orangtua saleh kepada anak-anaknya. Boleh jadi, pada awalnya si anak susah diatur, bandel, atau kurang baik, tapi akan ada waktunya bagi dia, dengan wasilah kesalehan orangtuanya itu, untuk berubah menjadi baik. Adapun waktunya bisa jadi saat orangtuanya masih hidup atau setelah dia meninggal.

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Buatlah Istrimu Tersenyum

Sahabat RSQ,

Suksesnya, lancarnya, atau hebatnya seorang suami di tempat kerja sangat dipengaruhi oleh ketenangan yang dia dapatkan di dalam rumahnya. Siapa yang rumahtangganya tenang dan tenteram, niscaya peluang seorang suami untuk sukses di luar rumah menjadi semakin besar.

Demikian pula sebaliknya. Manakala suasana rumah jauh dari kondusif, panas, tegang, lagi penuh keruwetan, kinerja seorang suami di luar rumah pun menjadi tidak optimal.

Adapun di antara sebab tidak kondusifnya suasana di rumah adalah saat hati istri tersakiti. Saat dia bersedih, kebahagiaan di rumah akan hilang seketika. Keceriaan dalam rumahtangga akan sirna. Dan, rahmat dari Allah pun akan tertahan dengan sendirinya.

Maka, sangat penting bagi seorang suami untuk berusaha menyenangkan hati istrinya, berusaha memuliakannya, karena efek kebaikannya akan kembali kepada dirinya.

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.