Manfaatkan Fasilitas Doa, demi Keterjagaan Belahan Hati Kita

Sahabat RSQ,

Secinta-cintanya suami kepada istri. Sesayang-sayangnya istri kepada suami. Atau, seprotektif-protektifnya orangtua kepada anak-anaknya, tidak mungkin bagi mereka untuk melakukan penjagaan selama 24 jam.

Seorang istri tidak tahu apa yang dilakukan suaminya di luar rumah, apakah berbuat taat atau malah berlaku maksiat. Ayah dan ibu pun tidak bisa mencegah seorang anak untuk bertemu dengan siapa di luar rumah, apakah dengan orang jahat atau orang baik.

Jika demikian adanya, manfaatkanlah fasilitas doa agar Allah senantiasa menjaga belahan hati kita dalam setiap hembusan nafasnya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Nikmati Kebersamaan dengan Keluarga

Setiap hadirnya bencana yang merenggut banyak korban, kita kembali diingatkan akan betapa lemah, ringkih, dan tidak berdayanya manusia di hadapan kuasa Allah Azza wa Jalla. Apa yang Dia titipkan kepada kita, entah harta, keluarga, bahkan nyawa sekalipun, dengan kesempurnaan ilmu dan kehendak-Nya, bisa diambil dalam sekejap mata.

Maka, di antara pelajaran yang bisa kita ambil adalah bersyukur dan teruslah bersyukur atas segala nikmat, sebelum nikmat tersebut diambil kembali oleh pemiliknya. Salah satunya saat Allah masih memberi kita kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga, bermain dengan anak, ngobrol dengan orangtua. Karena boleh jadi, kesempatan tersebut tidak akan terulang dua kali.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jangan Bosan untuk Menjadi Orang Baik

Sahabat TASQ,

Setiap orang pasti akan mati. Hanya saja, ada yang matinya dalam ketaatan dan ada yang mati dalam kemaksiatan. Ada yang mati dengan membawa iman dan ada yang mati dengan membawa kekafiran.

Bagi seorang Mukmin, sebaik-baik kematian adalah saat dia mati dalam puncak keimanan, saat tengah semangat berbuat taat, saat tengah ikhlas beramal saleh, atau saat lisan tengah basah dengan zikir kepada Allah. Inilah kematian terindah yang harus menjadi obsesi setiap orang yang mengaku beriman.

Hanya saja, kematian yang baik harus diikhtiarkan atau diusahakan. Salah satu yang pasti adalah, karena kematian bisa datang kapan saja, kita harus berusaha hidup dalam ketaatan.

Maka, jangan pernah bosan untuk menjadi orang baik. Jangan pernah lelah untuk berjuang menjadi orang saleh. Karena, dengan ikhtiar semacam inilah, kita layak berharap Allah mewafatkan kita sebagai orang saleh saat tengah melakukan amal saleh.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Pelajaran dari Bencana Gempa Cianjur

Sahabat RSQ,

Ada banyak pelajaran berharga dari bencana gempa yang melanda Cianjur. Satu di antaranya adalah “sayangi keluarga sebelum datangnya hari perpisahan”. Sesungguhnya, kita tidak tahu sampai kapan kebersamaan dengan anak, pasangan, orangtua dan anggota keluarga akan terjadi. Ketika Allah berkehendak mengakhiri semuanya, niscaya semuanya akan berkahir.

Adakah pelajaran lain yang bisa kita ambil? Jelas ada, antara lain:
· Manusia sangat lemah di hadapan kuasa Allah.
· Jarak antara hidup dan mati bagaikan sehelai kain tipis
· Jangan biarkan hari berlalu tanpa meminta perlindungan Allah.
· Semua milik Allah, cepat atau lambat Dia akan mengambilnya.
· Jangan pelit untuk mendoakan, berempati dan berbagi.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Kurang Bersyukur = Hidup Ruwet

Yang membuat kita sengsara bukan karena kurangnya harta. Yang menjadikan kita nelangsa bukan karena tiadanya karunia. Yang menyebabkan kita sengsara lagi nelangsa adalah tidak bersyukur dan merasa cukup dengan apa yang ada (qana’ah). Lalu, pada saat yang sama, kita menginginkan apa yang ada di tangan orang lain.

Maka, Rasulullah saw. mengajarkan, “Sungguh beruntung seorang Muslim yang diberi rezeki secukupnya dan Allah membuatnya rela dengan pemberian-Nya itu.” (HR Muslim)

Maka, yang paling nikmat bukan saat ada harta dalam genggaman, atau sehatnya badan, atau promosi jabatan, atau dikarunia anak keturunan. Akan tetapi, yang paling nikmat dengan hadirnya semua itu adalah manakala rasa syukur kita semakin bertambah. Salah satu cirinya adalah kita semakin taat dan dekat kepada-Nya.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT : wa.me/6281223679144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Cara Cepat Meraih Ridho Allah

Sahabat TasQ,

Ridha Allah adalah kunci kebahagiaan dan kebaikan. Siapa mendapatkan ridha Allah, dia sudah mendapatkan surga dunia sebelum hadirnya surga akhirat. Bagaimana tidak, saat Allah sudah ridha, tidaklah Dia memberi kecuali akan memberikan yang terbaik, pada saat terbaik dan dengan cara terbaik.

Adapun di antara jalan tercepat untuk meraih ridha Allah adalah dengan menyegerakan diri untuk bertobat kepada-Nya. “… dan aku bergegas menuju-Mu ya Rabbi, agar Kau meridhai.” (QS Thâhâ, 20:84)

Maka, siapa merasa banyak dosa, segera dekati Allah, bertobatlah kepada-Nya, mohonkan ampunan-Nya, tunaikan apa yang dicintai dan jauhi apa yang Dia benci.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Belikanlah Orangtuamu Kavling di Surga

Sahabat RSQ,

Menghadiahi orangtua makanan, itu biasa. Menyiapkan orangtua pakaian, itu biasa. Memberi orangtua kendaraan, itu biasa. Membawa orangtua jalan-jalan, itu pun sudah biasa.

Maka sesekali, berilah mereka sesuatu yang tidak biasa dan nilainya sangat luar biasa. Apakah itu? Hadiahi mereka istana di surga dengan mewakafkan sebagian harta kita untuk membangun rumah Allah atas namanya.

Sesungguhnya, Rasulullah saw. memperbolehkan kita untuk bersedekah atas nama kedua orangtua, baik yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup (Al-Iqna’, 1/236)

Dikisahkan, ada seorang lelaki mendatangi Nabi saw. dan berkata, “Wahai Rasulullah, ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Andaikan beliau sempat berbicara, saya yakin beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?”

Nabi saw. menjawab, “Ya, bersedekahlah atas nama ibumu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.