Jagalah Anak Keturunan Kita dari Harta Haram

Sahabat RSQ,

Mengajari anak agar paham Al-Quran itu teramat penting. Mendidik anak dengan kasih sayang itu harus. Membiasakan mereka untuk shalat dan berbuat baik itu wajib. Namun, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan.

Apakah itu?

Pastikan tidak ada harta haram yang melekat atau masuk ke dalam tubuh anak-anak kita. Makanan dan minumannya harus halal, pakaiannya halal, biaya sekolahnya halal, dan aneka fasilitas hidupnya harus terjaminan kehalalannya.

Sesungguhnya, harta haram akan menghalangi datangnya hidayah. Dia akan menyumbat mata, telinga dan hati dari cahaya kebenaran dan keberkahan. Harta haram, walau sedikit, dia bisa menghancurkan aneka kebaikan yang berusaha ditanam orangtua pada diri anak-anaknya.

#Inginย berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


๐Ÿ“ฒHUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

๐Ÿ“Œ Informasi Link Program dan Media Sosial
๐Ÿ“ฒ tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Tiga Nikmat yang Membuat Kita Kaya Raya

Sahabat TASQ,

Pernahkah kita mendapati keadaan ini? Jika ya, itu artinya kita termasuk orang kaya setiap harinya.

Ada satu hadits yang sangat dalam maknanya lagi indah kandungannya. Dari Ubaidillah bin Mihshan Al-Anshari ra. bahwa Nabi saw. bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุขู…ูู†ู‹ุง ููู‰ ุณูุฑู’ุจูู‡ู ู…ูุนูŽุงูู‹ู‰ ููู‰ ุฌูŽุณูŽุฏูู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ู‚ููˆุชู ูŠูŽูˆู’ู…ูู‡ู ููŽูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุญููŠุฒูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง

“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya, diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR At-Tirmidzi, No. 2346 dan Ibnu Majah, No. 4141)

Artinya, siapa yang mendapati tiga nikmat tersebut dalam dirinya, itu artinya dia telah mendapatkan karunia yang sangat besar. Maka, siapa yang pada pagi harinya mendapatkan tiga nikmat tersebut seakan-akan dia telah memiliki dunia dan seisinya (Syarh Al-Adab Al-Mufrad).


#Inginย berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

๐Ÿ“ฒHUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

๐Ÿ“Œ Informasi Link Program dan Media Sosial
๐Ÿ“ฒ tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Kunci Kesengsaraan dalam Hidup

Sahabat RSQ,

Berbuatbaiklah karena Allah bukan karena pasangan, apalagi karena paksaan. Inilah cara terampuh untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan dalam berumahtangga.

Maka, seorang istri dalam melayani suaminya, lakukan karena Allah, bukan karena yang lain. Dengan cara inilah, melayani suami akan terasa lebih nikmat.

Demikian pula suami kala mencari nafkah, lakukan karena Allah, bukan karena istri dan anak semata, niscaya usahanya akan penuh keberkahan.

Ketika kita menjadikan segala sesuatunya karena Allah, dengan kuasa-Nya, Dia pun akan membimbing langkah kita dan membukakan jalan-jalan kemudahan, pintu solusi, dan limpahan rezeki.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Ankabรปt, 29:69)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

๐Ÿ“ฒHUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

๐Ÿ“Œ Informasi Link Program dan Media Sosial
๐Ÿ“ฒ tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Cara Ampuh Mengatasi Kejenuhan dalam Rumahtangga

Sahabat RSQ,

Berbuatbaiklah karena Allah bukan karena pasangan, apalagi karena paksaan. Inilah cara terampuh untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan dalam berumahtangga.

Maka, seorang istri dalam melayani suaminya, lakukan karena Allah, bukan karena yang lain. Dengan cara inilah, melayani suami akan terasa lebih nikmat.

Demikian pula suami kala mencari nafkah, lakukan karena Allah, bukan karena istri dan anak semata, niscaya usahanya akan penuh keberkahan.

Ketika kita menjadikan segala sesuatunya karena Allah, dengan kuasa-Nya, Dia pun akan membimbing langkah kita dan membukakan jalan-jalan kemudahan, pintu solusi, dan limpahan rezeki.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-Ankabรปt, 29:69)

#Inginย berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,


๐Ÿ“ฒHUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

๐Ÿ“Œ Informasi Link Program dan Media Sosial
๐Ÿ“ฒ tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jagalah Lisan Agar Kematian Kita Dimudahkan

Sahabat TASQ,

Boleh jadi, ghibah dan gosip itu nikmat lagi dilakukan, akan tetapi bahaya di sebaliknya, yaitu manakala dia tidak terjaga, sangat berat lagi berbahaya. Sesungguhnya, lisan yang tidak terjaga bisa menghantarkan seseorang pada kematian suโ€™ul khatimah.

Terkait hal ini, ada nasihat dari Al-Hafizh Ibnul Jauzi. Dalam Bahrud Dumu’ (1/124), beliau menuliskan tentang besarnya efek menjaga lisan bagi kelancaran proses sakaratul maut seseorang.

“Siapa menjaga lisannya di dunia karena (mengharap keridhaan) Allah Ta’ala, niscaya lisannya akan dimudahkan bersyahadat saat kematiannya dan ketika berjumpa dengan Rabbnya (Allah Ta’ala). Dan, siapa membiarkan lisannya menjatuhkan kehormatan kaum Muslim dan mencari-cari kesalahan mereka, kelak Allah akan tahan lisannya dari bersyahadat saat sakaratul mautnya.”

#Inginย berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

๐Ÿ“ฒHUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

๐Ÿ“Œ Informasi Link Program dan Media Sosial
๐Ÿ“ฒ tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jangan Remehkan Dosa walau Tampak Sederhana

Amal saleh adalah perbendaharaan surga. Siapa ingin mendapatinya, dia layak mengusahakannya sejak di dunia. Demikian pula amal salah, dia adalah perbendaharaan neraka yang akan mendatangkan kesusahan bagi pelakunya.

Maka, ada satu nasihat berharga dari Al-Imam Hasan Al-Bashri. Beliau berkata:

“Wahai anak Adam, engkau kelak akan melihat seluruh amalmu akan ditimbang, yang baiknya maupun yang buruknya. Maka, janganlah engkau meremehkan sebuah amalan kebaikan.

Walau amalanmu itu kecil, kelak engkau akan berbahagia kala melihatnya. Dan, janganlah engkau meremehkan sebuah amal keburukan. Walaupun kecil, kelak engkau akan bersedih jika melihatnya.” (Abu Nu’aim, Hilyatul Auliyรข’).

#Inginย berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

๐Ÿ“ฒHUBUNGI CHAT : 0812.2367.9144

๐Ÿ“Œ Informasi Link Program dan Media Sosial
๐Ÿ“ฒ tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

#quotestehninih

ย 

Bedanya Jilbab dan Kerudung

Ustadz, apa bedanya jilbab dan kerudung?

Jawab :

Memang dalam pembicaraan sehari-hari umumnya masyarakat menganggap jilbab sama dengan kerudung. Anggapan ini kurang tepat. Jilbab tak sama dengan kerudung. Jilbab adalah busana bagian bawah (al-libas al-adna) berupa jubah, yaitu baju longgar terusan yang dipakai di atas baju rumahan (semisal daster / gamis). Sedang kerudung merupakan busana bagian atas (al-libas al-a’la) yaitu penutup kepala. (Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al-Fuqaha`, hal. 124 & 151; Ibrahim Anis dkk, Al-Mu’jam Al-Wasith, 2/279 & 529).

Jilbab dan kerudung merupakan kewajiban atas perempuan muslimah yang ditunjukkan oleh dua ayat Al-Qur`an yang berbeda. Kewajiban jilbab dasarnya surah Al-Ahzab ayat 59, sedang kewajiban kerudung (khimar) dasarnya adalah surah An-Nur ayat 31.

Mengenai jilbab, Allah SWT berfirman :

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ู‚ูู„ู’ ู„ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูŽ ูˆูŽุจูŽู†ูŽุงุชููƒูŽ ูˆูŽู†ูุณูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูŠูุฏู’ู†ููŠู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฌูŽู„ุงุจููŠุจูู‡ูู†ู‘ูŽ

“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min,’Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ (QS Al-Ahzab : 59).

Dalam ayat ini terdapat kata jalabib yang merupakan bentuk jamak (plural) dari kata jilbab.

Para mufassir berbeda pendapat mengenai arti jilbab ini. Imam Syaukani dalam Fathul Qadir (6/79),

Imam Syaukani berpendapat jilbab adalah baju yang lebih besar daripada kerudung, dengan mengutip pendapat Al-Jauhari pengarang kamus Ash-Shihaah, bahwa jilbab adalah baju panjang dan longgar (milhafah). Atau baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan (ats-tsaub alladzi yasturu jami’a badan al-mar`ah).

Menurut Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi (14/243), pendapat yang sahih, jilbab adalah baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan.

Walhasil, jilbab itu bukanlah kerudung, melainkan baju panjang dan longgar (milhafah) atau baju kurung (mula`ah) yang dipakai menutupi seluruh tubuh di atas baju rumahan. Jilbab wajib diulurkan sampai bawah (bukan baju potongan), sebab hanya dengan cara inilah dapat diamalkan firman Allah :

ูŠูุฏู’ู†ููŠู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฌูŽู„ุงุจููŠุจูู‡ูู†ู‘ูŽ

“hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”

Lalu, bagaimana dengan baju potongan, berarti jilbab hanya menutupi sebagian tubuh, bukan seluruh tubuh. (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima’i fil Islam, hal. 45-46).

Jilbab ini merupakan busana yang wajib dipakai dalam kehidupan umum, seperti di jalan atau pasar.

Adapun dalam kehidupan khusus, seperti dalam rumah, jilbab tidaklah wajib. Yang wajib adalah perempuan itu menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, kecuali kepada suami atau para mahramnya (lihat QS An-Nur : 31).

Sedangkan kerudung, yang bahasa Arabnya adalah khimar, Allah SWT berfirman :

ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุถู’ุฑูุจู’ู†ูŽ ุจูุฎูู…ูุฑูู‡ูู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฌููŠููˆุจูู‡ูู†ู‘ูŽ

“โ€ฆDan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanyaโ€ฆ” (QS An-Nur : 31).

Dalam ayat ini, terdapat kata khumur, yang merupakan bentuk jamak (plural) dari khimaar. Arti khimaar adalah kerudung, yaitu apa-apa yang dapat menutupi kepala (maa yughaththa bihi ar-rasu). (Tafsir Ath-Thabari, 19/159; Ibnu Katsir, 6/46; Ibnul 'Arabi, Ahkamul Quran, 6/65 ).

Kesimpulannya, jilbab bukanlah kerudung, melainkan baju jubah bagi perempuan yang wajib dipakai dalam kehidupan publik.

Karena itu, anggapan bahwa jilbab sama dengan kerudung merupakan salah kaprah yang seharusnya diluruskan.

Wallahu a’lam.