Dalam Soal Ini, Cerewetlah Wahai Kaum Wanita!

Sahabat RSQ,

Dalam kacamata keimanan, kehebatan dan harga diri seorang laki-laki tidak dilihat dari kekuatan fisiknya, ketampanan wajahnya, atau kekayaan yang dimilikinya. Kehebatan dan harga diri seorang lelaki ada pada ketaatannya kepada Allah dan tanggung jawab dia kepada keluarganya.

Salah satu indikator ketaatan dia kepada Allah adalah dari kesungguhannya untuk menghadiri shalat berjamaah di masjid, terkhusus pada dua shalat yang utama, yaitu Isya dan Subuh. Itulah mengapa, pada masa Rasulullah saw. munafik tidaknya seorang laki-laki bisa dilihat dari hadir tidaknya dia dalam shalat berjamaah.

Maka, kita mendapati sejumlah hadits yang menunjukkan pentingnya shalat berjamaah di masjid. “Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada uzur.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Dalam hadits lain disebutkan pula bahwa ada seorang lelaki buta menjumpai Nabi saw. dan dia berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki seorang penuntun yang bisa menuntunku berjalan ke masjid.”

Dia kemudian memohon kepada Rasulullah saw. agar diberikan keringanan agar diperbolehkan untuk shalat di rumahnya. Nabi saw. membolehkannya. Namun, ketika orang tersebut berpaling pergi, beliau memanggilnya dan berkata, “Apakah kamu mendengar azan shalat?”

Dia menjawab, “Iya.” Beliau pun bersabda, “Maka datangilah (shalatlah di masjid)!” (HR Muslim)

Sesungguhnya, ketika seorang lelaki tidak menunaikan shalat berjamaah di masjid tanpa uzur, dia akan terhalang dari keberkahan, hilang jadi diri kelelakiannya, dan keluarganya pun terhalang dari keberkahan.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Istimewanya Berjalan ke Masjid di Gelapnya Malam

Sahabat TASQ,

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda, “Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di kegelapan (malam) menuju masjid-masjid, bahwa mereka akan mendapati cahaya yang memancar sempurna pada hari Kiamat.” (HR Ibu Majah dan Ibnu Khuzaimah)

Ini artinya, cahaya kita di akhirat sesuai kadar kegelapan yang kita arungi selagi di dunia. Berjalannya kita di kegelapan malam menuju masjid, dengan demikian, adalah pelita pada hari Kiamat. Pelita inilah yang akan menerangi jalan kita saat berada di atas titian (shirat) dan saat berjalan menuju surga.

Semakin sering kita melakukannya, semakin termotivasi kita menjalani, untuk kemudian kita istiqamah menunaikannya, akan semakin terang cahaya yang didapat.

Maka, sungguh merugi orang (terkhusus kaum lelaki) yang malas melangkahkan kakinya menuju rumah Allah pada waktu malam, terkhusus untuk menunaikan Isya dan Subuh. Dia telah kehilangan aneka kebaikan, termasuk meredupnya cahyaa dia di akhirat.


#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Menjadi Selebritis Surga

Sahabat RSQ,

Adakah yang mau menjadi wanita penghuni surga? Pasti semua mau, kecuali mereka yang tidak percaya akan adanya akhirat. Tentu saja, di antara jalan menjadi wanita ahli surga adalah mengenal dan mengidolakan para wanita selebritis surga.

Siapakah mereka? Di antaranya adalah Hanna istrinya Imran, Maryam anaknya Imran, Asiyah binti Mujahim, Khadijah binti Khuwailid, Aisyah binti Abu Bakar, dan Fathimah binti Muhammad saw. Bukankah kita akan dikumpulkan dengan idola-idola kita? Lalu bagaimana mungkin mengidolakan mereka kalau kenal pun tidak?

Maka, siapa mencita-citakan surga, dia layak untuk mengenal dan meneladani akhlak-akhlak para pemuka surga saat mereka hidup. Sebab dari merekalah kita bisa belajar bagaimana menjadi hamba Allah yang tulus, istri yang taat, anak yang berbakti, atau sosok ibu yang lembut lagi menyenangkan.

Mumpung bulan Ramadhan masih membersamai kita, tafakuri dan pelajarilah kehidupan tokk-tokoh besar ini. Lalu, berdoalah kepada Allah Ta’ala agar kelak kita bisa berjumpa dan membersamai mereka di surga.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Tanamlah Biji-Biji Sedekah Lalu Lihatlah Buahnya

Sahabat TasQ,

Allah adalah sebaik-baik pemberi balasan. Siapa bersedekah sebiji kurma atau sesuap makanan karena mengharap keridhaan-Nya, niscaya Allah Ta’ala akan membalasnya dengan penggantian seukuran gunung.

Maka, kalaulah ada biji-biji terbaik yang ada di muka bumi, lihatlah biji-biji sedekah. Sekali ditanam, buah yang dihasilkannya teramat dahsyat. Yahya bin Mu’adz Ar-Razi mengatakan, “Aku tidak tahu biji seberat (atau sebesar) gunung-gunung di bumi selain biji-biji dari sedekah.”

Ini selaras dengan yang disabdakan Rasulullah saw. “Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang baik (halal), dan Allah hanya menerima yang baik, melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana Dia membesarkan anak kuda atau anak betinanya sampai (sedekah itu) menjadi sebesar gunung.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Apakah Satu Masalah Harus Memisahkan Kita ?

Sahabat RSQ,

Susah senang, sedih bahagia, dan beragam kesulitan hidup adalah asam garam dalam kehidupan rumahtangga. Semakin berat rangkaian ujian dan cobaan yang menghantam, akan semakin memperkuat jalinan cinta di antara suami istri.

Namun, semua terkadang hanya teori. Pada kenyataannya, ratusan masalah yang telah memperkuat jalinan cinta di rumahtangga, seringkali jebol hanya oleh satu masalah, sehingga suami istri pun harus berpisah.

Maka, ada satu nasihat dari Imam Asy-Syafi’i bagi pasangan suami istri agar bisa lebih arif dalam memandang sebuah masalah. Sehingga, masalah yang datang tidak sampai menghancurkan jalinan kasih di antara suami istri. Dan, hal ini berlaku pula dalam menjalin persahabatan.

“Ratusan masalah telah menyatukan kita. Apakah hanya karena satu masalah kita harus berpisah?”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Shaum Ramadhan + Shaum Syawal = Shaum Setahun Penuh

Sahabat TasQ,

Siapa yang menyempurnakan puasa Ramadhannya, kemudian dia mengikutinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, dia seakan berpuasa setahun penuh.

Hal ini sebagaimana bunyi hadits, “Siapa melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun.” (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya)

Bagaimana perhitungannya?

Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi memberikan jawaban bahwa yang namanya pahala kebaikan itu berlipat ganda menjadi sepuluh kali lipat. Maka, shaum Ramadhan yang 30 hari sebanding dengan shaum sepuluh bulan, (di mana nilai setiap harinya dikali sepuluh). Adapun shaum enam hari pada puasa Syawal dilipatgandakan nilahinya sehingga setara dengan dua bulan berpuasa.

Rumus mudahnya adalah sebagai berikut:

Pahala untuk shaum Ramadhan, yaitu 30 hari x 10 = 300 hari. Adapun enam hari di bulan Syawal 6 hari x 10 = 60 hari atau 2 bulan. Jadi total 360 hari atau setahun kita mendapatkan pahala puasa. Allâhu a’lam.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jalan Surga Para Ayah

Sahabat RSQ,

Jangan sepelekan bekerja keras mencari nafkah halal untuk keluarga. Ada kemuliaan di sana. Ada penghapusan dosa di dalamnya. Ada limpahan pahala di sebaliknya. Serendah apapun pekerjaan yang digeluti dalam pandangan manusia, dia tetap bernilai mulia di hadapan Allah Azza wa Jalla, selama niat dan caranya benar.

Maka, sementara ulama salaf berkata:

“Siapa yang rela menjadi pekerja rendahan guna mencari rezeki yang halal (karena mengharap ridha Allah), niscaya dosa-dosanya akan berguguran sebagaimana dedaunan yang berguguran dari pohon.” (Syaikh Abdul Hamid Al-Anqurî, Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.