Rajin Sedekah, Jalan Pintas Meraih Kekayaan Paripurna

Sahabat TasQ,

Di antara kepastian dari infaq atau sedekah: dia tidak akan mengurangi harta kita justru membuatnya semakin bertambah; dia tidak akan membuat kita miskin, justru membuat kita semakin kaya: kaya hati, kaya harta, dan tentu saja kaya pahala.

“Sedekah tidak akan mengurangi harta,” inilah janji Rasulullah saw. yang tak mungkin salah (HR Muslim, No. 2558)

Lalu, siapa yang membisikkan keragu-raguan bahwa sedekah itu susah dan bisa mengurangi harta, bahkan membaut kita jadi miskin papa, sehingga membuat kita jadi kikir? Siapa lagi kalau bukan setan (QS Al-Baqarah, 2:268)

Dia tahu kalau sedekah akan menyelamatkan manusia dunia dan akhirat. Maka, setan pun berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi manusia dari sedekah.


#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Kebiasaan Kita, Itulah yang Akan Menjadi Kebiasaan Anak Kita

Sahabat RSQ,

Anak adalah cerminan dari orangtuanya. Apa yang dilakukan anak, sedikit banyak adalah hasil peneladanan dari apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Jika yang dilihat dna didengarnya yang baik-baik, besar kemungkinan akan baik pula si anak, demikian pula sebaliknya.

Jangan berharap anak dekat dengan Al-Quran, apabila orangtuanya lebih banyak memegang hape daripada mushaf, lebih banyak membaca status daripada membaca ayat-ayat-Nya. Bukankah anak adalah fotokopi orangtuanya, terkhusus ibunya?

Maka, siapa yang anaknya ingin baik, berusahalah untuk menjadi orangtua yang bisa memberi teladan kebaikan. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa, “Surga itu berada di bawah telapak kaki kaum ibu.” (HR Ahmad)

Hal ini menggambarkan bahwa saleh dan tidaknya seorang sangat tergantung pada didikan orangtuanya, terutama ibu.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Jaminan Surga dalam Ashar dan Subuh

Sahabat TasQ,

Setiap hari, Allah Azza wa Jalla “menurunkan surga” ke muka bumi. Kapankah itu? Pada dua waktu yang teramat berharga, yaitu waktu Ashar dan Subuh. Maka, siapa ingin mendapatkan surga sambutlah kedua waktu tersebut dengan menjaga shalat Ashar dan Subuh dengan cara terbaik, yaitu dilakukan secara berjamaah.

Ada jaminan dari Rasulullah saw. “Siapa menunaikan dua shalat pada waktu yang teduh (bardaini), niscaya dia masuk surga.” (HR Muslim)

Menurut Syaikh Dr. Musthofa Dib Bugha, dalam Ta’liqat ‘Ala Shahih Al-Bukhari, shalat al-bardain adalah shalat Subuh dan Ashar. Mengapa demikian? Karena, kedua shalat ini dilakukan pada dua waktu yang tidak panas (dingin) yang mengapit waktu siang, yaitu ketika udara terasa sejuk.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

 


____________

Bahagiakan Hati Anak-anakmu dengan Kebaikan, Surgalah Balasannya!

Sahabat RSQ,

Rasulullah saw. sangat baik kepada anak-anak, baik anak cucu beliau maupun anak-anak kaum Muslim. Mengapa? Karena, beliaulah yang paling tahu keutamaannya. Satu di antaranya adalah balasan surga bagi para orangtua yang paling baik kepada anaknya lagi paling terampil membahagiakan hati mereka dengan kebaikan.

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya di surga ada satu rumah yang bernama Rumah Kegembiraan. Tidak ada yang memasukinya kecuali orang yang menggembirakan anak-anak kecil.” (HR Abu Ya’la dan As-Suyuthi dari Aisyah ra.)

#ingin berlangganan Tausyiah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Seberapa Terangkah Cahayamu pada Hari Kiamat?

Tiada yang dibutuhkan manusia saat gelapnya hari Kiamat selain hadirnya cahaya. Dengan cahaya inilah, dia bisa tahu ke mana harus melangkah. Dan, tiada yang akan mendapati cahaya ini selain orang-orang beriman sebagai buah keyakinan dan amal-amalnya selama di dunia.

Namun demikian, kadar cahaya orang beriman pun berbeda dalam hal pancaran kekuatannya. Ada yang sangat kuat dan ada pula yang sangat lemah. Adapun yang membedakan kuat tidaknya pancaran cahaya ini adalah kuat tidaknya keimanan yang bersemayam di dalam hatinya saat di dunia.

Maka, Rasulullah saw. bersabda, “Manusia diberi cahaya sesuai kadar perbuatan mereka. Ada yang diberi cahaya sebesar gunung di hadapannya. Ada yang diberi cahaya yang lebih besar daripada itu.

Ada yang diberi cahaya laksana pohon kurma yang (diletakkan) di tangan kanannya. Ada cahaya yang lebih kecil daripada itu. Adapun yang paling akhir (yang paling kecil cahayanya) adalah orang yang diberi cahaya di atas ibu jari kakinya, yang mana cahaya itu kadang hidup dan kadang mati.” (HR Al-Hakim)
_____

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Habiskan Makananmu Nak, Jangan Dimubazirkan!

Sahabat RSQ,

Saat kita bisa makan secara layak setiap hari, pada saat yang sama ada berjuta orang meringis menahan lapar sampai berhari-hari. Beberapa di antaranya boleh jadi tinggalnya tidak jauh dari rumah kita. Maka, agar tidak berbuat zalim, andaikan belum memungkinkan untuk berbagi, habiskanlah makanan itu, jangan sampai bersisa dan terbuang sia-sia.

Sesungguhnya, memubazirkan makanan tanpa alasan yang dibenarkan (semisal mengambil makanan tanpa dihabiskan, mengambil makanan melebihi keperluan sehingga bersisa dan akhirnya dibuang, atau membeli makanan melebihi kebutuhan), termasuk bagian dari pemborosan. Islam melarang perbuatan boros dan menyamakannya dengan perbuatan setan.

Larangan berbuat boros (tabdzir) itu sendiri terungkap dalam Surat Al-Isrâ ayat 26-27. Allah Ta’ala berfirman, “… dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Ingin Mulia di Sisi Allah? Jangan Sampai Meninggalkan Shalat Malam

Sahabat Tasq,

Saat bulan Ramadhan lalu, kita benar-benar dikondisikan untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang mulia. Dengan apa? Dengan aneka ketaatan yang dengannya kita semakin dekat dengan Zat Yang Mahamulia, sehingga percikan kemuliaan-Nya mengenai kita, hamba-hamba-Nya yang hina ini.

Maka, selepas Ramadhan tidakkah kita rela kalau kemuliaan itu pergi begitu saja tanpa kita berusaha untuk mempertahankannya? Salah satu jaminan kemuliaan itu, yang bisa kita dapatkan setiap harinya hatta di luar Ramadhan, adalah shalat malam, qiyamullail, atau Tahajud. Siapa menjaganya dia termasuk hamba yang mulia lagi dimuliakan-Nya.

Dari Sahl bin Sa’ad ra. bahwa Malaikat Jibril as. pernah datang kepada Nabi saw. dan berkata, “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu karena engkau akan mati juga. Cintailah siapapun yang engkau kehendaki, karena engkau pasti akan berpisah dengannya. Berbuatlah sesuka hatimu, karena engkau akan diberi ganjaran.”

Jibril as. melanjutkan, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya kehormatan seorang Mukmin itu pada shalat malam, dan harga dirinya adalah ketika dia tidak membutuhkan (meminta-minta kepada) orang lain.” (HR Ath-Thabrani)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.