16b

Zikir Surah AlMulk

Sahabat tasQ, Hidup di dunia hanya sebentar, Adapun hidup di akhirat terentang panjang. Maka, seorang Mukmin yang cerdas adalah dia yang serius mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematiannya.

Salah satu amal yang akan memudahkan urusan kita di akhirat adalah bacaan Al-Quran, terkhusus surat Al-Mulk. Tidak hanya sebagai bekal,
Al-Mulk pun adalah pembela bagi siapa saja yang mau menjaganya.

Rasulullah Shalllallahu alaihi wasallam bersabda, “Ada satu surah dalam Al-Quran yang terdiri dari 30 ayat. Dia akan membela orang yang mengamalkannya hingga memasukkannya ke surga. Surah itu adalah Tabârak (Al-Mulk).” (HR Ath-Thabrani)

Maka, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa, “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak akan tidur sehingga beliau membaca Alif Lâm Mîm. Tanzil (As-Sajdah) dan Tabâraka (Al-Mulk).” (HR At-Tirmidzi)

16

Mengapa susah menangisi dosa-dosa?

Sahabat TasQ. Ada satu nasihat dari Imam Ibnu Qayyim
Al-Jauziyah. Beliau berkata,

“Seorang Mukmin tidak akan pernah menikmati kemaksiatan. Bahkan, jika pun dia telah melakukannya, pasti ada rasa bersalah di dalam hatinya. Namun, apabila sensitivitas atas rasa bersalah telah hilang dari hatinya, hendaklah dia menangis atas kematian hatinya.”
.

Boleh jadi, ada yang bertanya, “Bagaimana kalau kita gak nangis-nangis termasuk saat Tahajud?” Jika demikian, menangislah karena tidak bisa menangis!
.
“Ya Allah, saya tidak bisa menangis ya Allah, tolonglah saya, ampuni dosa-dosa saya.” Mudah-mudahan dengan cara seperti ini, kita akhirnya bisa menangis.

quotes 15

Jangan Sepelekan Makanan

Sahabat TasQ, Allah Ta’ala berfirman, “Maka, hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS ‘Abasa, 80:24)
.
yang namanya orang beriman bukan hanya rajin shalat tetapi juga selektif terhadap makanan. Dia tidak makan kecuali yang halal (baik halal zatnya maupun halal cara mendapatkannya) dan thayyib atau baik (tidak mendatangkan penyakit dan memiliki nilai gizi yang mencukupi).
.
Ini pula yang diajarkan orangtua Muslim kepada anak-anaknya di rumah. Dia akan memastikan kalau makanan dan minuman yang dimakanan anak-anaknya terjaga kehalalan dan kebaikannya. Sebab, makanan yang haram lagi tidak thayyib adalah sumber bencana dan malapetaka dalam kehidupannya.
.
Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,
Bagikan tulisan ini jika bermanfaat, Ajak keluarga, saudara dan sahabat terdekat, agar mendapatkan pahala kebaikan yang sama ketika orang tersebut mengamalkannya.
13

Menjadi Wanita Terbaik

Sahabat RSQ, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “siapakah wanita yang paling baik?”
Beliau menjawab, “Yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, taat jika diperintah suaminya dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.” (HR. An Nasa’i, shahih). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Wanita yang bagaimana yang paling baik?”
Beliau menjawab, “Jika dipandang (suami) ia menyenangkan, jika diperintah ia taat, dan ia tidak menyelisihi suaminya dalam perkara-perkara yang dibencinya, baik dalam diri maupu harta”. (HR. Ahmad).

Golongan 8 Asnaf

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah ayat 60 surah At- taubah. Allah berfirman,

“Sesungguhnya zakat-zakat itu”, yakni zakat yang wajib dalam ayat ini disebutkan adanya pengkhususan

yakni “Sesungguhnya zakat-zakat itu” untuk mereka, tidak untuk yang lain, karena Allah membatasinya pada mereka, yaitu delapan golongan berikut ini

Pertama dan kedua: Fakir dan miskin. Di tempat ini keduanya adalah dua golongan yang berbeda. Fakir lebih membutuhkan daripada miskin, karena Allah menyebutkannya di awal, dan suatu perkataan tidak dimulai kecuali dengan yang lebih penting, lalu baru yang penting berikutnya. Fakir adalah orang yang tidak memiliki apa pun untuk memenuhi kebutuhannya, atau memiliki kurang dari setengahnya, sedangkan miskin, maka dia memiliki setengah lebih tetapi belum mencukupi, Keduanya diberi zakat yang bisa menghilangkan kefakiran dan kemiskinannya

 

Ketiga: Amil zakat, dia adalah setiap orang yang bekerja dan sibuk pada urusan zakat, mulai dari penjaga, penarik dari muzakki (pembayar zakat), penggembala, pembawa, penulis, dan petugas lainnya, dia diberi karena pekerjaannya, ia adalah gaji dari pekerjaannya dalam mengurusi zakat

 

Keempat: (Orang yang sedang dibujuk hatinya) dia adalah pembesar yang ditaati oleh kaumnya yang diharapkan keislamannya, atau ditakutkan kejahatannya, atau dia diberi dengan harapan agar imannya kuat, atau orang yang sepertinya masuk Islam, atau zakat bisa ditarik dari orang yang tidak memberikannya, dia diberi sekedar bisa menarik hatinya dan meraih kemaslahatan

 

Kelima: Riqab, yaitu hamba sahaya mukatab yang menebus dirinya dari tuan (pemilik) nya, yang berusaha keras agar bisa membebaskan dirinya, maka dia dibantu dari zakat. Membebaskan tawanan Muslimin dari tangan orang-orang kafir termasuk di dalamnya, bahkan ia lebih layak. Termasuk dalam hal ini boleh memerdekakan hamba sahaya walaupun dia bukan mukatab, karena ia termasuk dalam FirmanNya, “Untuk memerdekakan budak

 

Keenam: Gharim, jenis ini terbagi menjadi dua: Pertama :orang yang mengeluarkan harta demi mendamaikan dua kelompok yang bertikai dan berselisih, lalu seseorang menengahi untuk mendamaikan dengan mengeluarkan harta untuk salah satu kelompok atau untuk keduanya, maka dia diberi bagian dari zakat agar hal itu menjadi peneguh dan penyemangat bagi tekadnya, dia diberi walaupun dia kaya. Yang kedua adalah orang yang berhutang harta untuk dirinya sendiri, kemudian dia bangkrut (tidak bisa melunasi hutang), dia diberi apa yang cukup untuk menutupi hutangnya

 

Ketujuh: orang yang berperang di jalan Allah, yang berperang dengan suka rela tanpa ada departemen yang membawahinya. Dia diberi zakat secukupnya untuk membantunya berperang, untuk mendapatkan senjata atau kendaraan atau nafkah untuknya dan keluarganya, agar dia focus dengan tenang dalam jihadnya. Banyak fuqaha yang menyatakan, “JIka orang yang mampu bekerja memutuskan untuk berkonsentrasi mencari ilmu, maka dia diberi dari zakat, karena menuntut ilmu termasuk ke dalam jihad di jalan Allah.” Mereka juga berkata, “Orang miskin di beri zakat untuk haji.” Namun pendapat ini perlu dikaji kembali

 

Kedelapan: Ibnu Sabil, yaitu orang asing yang kehabisan bekal dan sedang tidak di negerinya, dia diberi dari zakat yang dapat menyampaikannya ke negerinya. Mereka inilah delapan golongan yang mana zakat diberikan kepada mereka saja. “Sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah.” Allah mewajibkannya dan menentukan kadarnya sesuai dengan ilmu dan hikmahNya. “Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” Ketahuilah, bahwa delapan golongan ini kembali kepada dua hal, pertama: yang diberi karena kaebutuhan dan keperluannya seperti fakir miskin dan semisalnya. Dan yang kedua adalah yang diberi karena memang dibutuhkan dan untuk kepentingan Islam. Allah mewajibkan bagian ini atas harta orang-orang kaya untuk menutupi kebutuhan khusus dan umum bagi Islam dan kaum Muslimin. Seandainya orang-orang kaya itu mau membayarkan zakatnya sesuai dengan ketentuan syar’i, niscaya tidak ada lagi orang fakir dari kalangan kaum Muslimin, niscaya akan terkumpul harta untuk mengamankan perbatasan dan melawan orang-orang kafir serta terwujudnya seluruh kepentingan agama.

Pengobatan Islam

Cara Islam Mengatasi Penyakit

Pemerintah China melaporkan 108 kematian akibat virus corona baru pada Senin, 10 Februari, jumlah harian tertinggi sejak wabah dimulai di Wuhan akhir tahun lalu.

Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada Selasa, 11 Februari 2020, total jumlah kematian di daratan itu mencapai 1.016 jiwa. Sebanyak 2.478 kasus baru infeksi telah dipastikan, sehingga total terinfeksi menjadi 42.638 orang.
Dari kematian yang paling baru, 103 berada di provinsi Hubei, termasuk 67 di ibu kotanya, Wuhan. Virus ini diduga berasal dari pasar makanan laut di kota itu yang juga menjual hewan liar.

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya berasal dari pasar makanan laut di kota itu yang juga menjual hewan liar yang menularkan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus corona juga menular dari manusia ke manusia.

 

Apakah virus corona itu?

Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau sering disebut virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan ke sedikitnya 25 negara.

Corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Waspada terhadap gejala virus corona

Infeksi virus corona bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam, atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Ada tiga gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus corona, yaitu, demam, batuk dan sesak napas.

Menurut penelitian, gejala infeksi virus Corona muncul dalam dua hari sampai dua minggu setelah terpapar virus corona.

Seseorang dapat terinfeksi virus corona melalui berbagai cara, seperti tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita virus corona, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena air liur penderita dan kontak jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan.

Pencegahan virus corona

Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk mencegah virus corona. Oleh sebab itu, cara pencegahan virus corona yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus ini, seperti menghindari bepergian ke China atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus corona.

1) Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama bila beraktivitas di tempat umum, 

2) Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan,

3) Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. 

4) Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya. 

5) Pastikan memasak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

6) Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah. 

7) Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan. 

8) Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit. 

9) Dan jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

 

Untuk seseorang yang diduga terinfeksi virus corona, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus tidak menular ke orang lain, yaitu 

a) jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan. 

b) Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. 

c) Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain. 

d) Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk seseorang yang diduga terinfeksi virus corona sampai benar-benar sembuh. 

e) Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sakit. 

f) Hindari berbagi alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain. 

g) Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain. 

h) Dan gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu buang tisu ke tempat sampah.

Solusi menurut pandangan Islam

Pertama, berdoa memohon perlindungan kepada Allah

Dari Anas rodhiyallohu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa:

وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

Allahumma Innii ‘Auudzubika Minal Baroshi Wal Junuuni Wal Judzaami Wa Sayyi-Il Asqoom.

Yang artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya.” (HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192)

 

Kedua, istinsyaq, menghirup air ke rongga hidung saat wudhu.

Istinsyaq adalah sunnah dalam wudhu, yaitu menghirup air ke dalam rongga hidung. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan istinsyaq pasti karena ada maksud dan tujuannya.

Dalam dunia kesehatan, istinsyaq sama halnya dengan nasal irrigation, yaitu mencuci rongga hidung dari segala macam kotoran yang bersarang di dalamnya, mulai dari debu hingga bakteri.

“Itu bisa membantu mencuci semua kuman-kuman atau alergi yang kayak debu ataupun bakteri ataupun virus dari hidung. Cuma kalau dilakukan harus sampai ke belakang,” kata dr Bagas Wicaksono SpTHT-KL dari RSIA Kemang Medical Care, sebagaimana dikutip detikhealth (15/5/2019).

Jika dalam sehari kita menunaikan sholat lima waktu dan setiap berwudhu kita ber-istinsyaq sebanyak tiga kali, maka dalam satu hari kita sudah membersihkan rongga hidung dari kuman sebanyak 15 kali.

Artinya, kesehatan dan kebersihan rongga hidung tetap terjaga dan terhindar dari berbagai macam penyakit saluran pernapasan, seperti influenza dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Dengan demikian ber-istinsyaq dapat membersihkan virus corona yang menyerang sistem pernapasan.

Ketiga, mengonsumsi madu bermanfaat bagi kesehatan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Dalam Al-Quran disebutkan madu adalah obat yang menyembuhkan bagi manusia.

Allah berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 68-69:

وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Rabbmu mengilhamkan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl ayat 68-69)

Keempat, rutin shalat tahajud mencegah dari penyakit infeksi pernafasan.

Dalam hadits disebutkan, merutinkan shalat tahajud menolak penyakit dari badan, seperti disebutkan dalam hadis berikut ini:

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنْ الْإِثْمِ وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنْ الْجَسَدِ

“Selalulah kalian melakukan shalat tahajud (qiyamul lail), karena shalat tahajud adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, dan sesungguhnya shalat malam mendekatkan kepada Allah, serta menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, dan menolak penyakit dari badan.” (HR At-Tirmidzi)

Kelima, mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik).

Allah berfirman dalam surah Al Maidah ayat 88 berikut:

وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertakwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya.” (Al Maidah ayat 88)

Disebut thayyib apabila makanan tersebut halal, tidak najis dan tidak diharamkan serta mengundang selera dan tidak membahayakan fisik serta akal. Selain kriteria ini, maka suatu makanan tidak disebut thayyib sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.

Ya Allah, hindarkanlah kami dari resesi ekonomi, musibah, penyakit, kekejian, kemunkaran dan bencana yang timbul karena perang, kesulitan-kesulitan dan berbagai petaka baik yang lahir maupun yang batin. Dari negeri kami khususnya atau dari negeri kaum muslim pada umumnya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuuatu, Aamiin

Kisah Ulama Besar Imam Syafi’i

BELAJAR DARI KESUNGGUHAN IMAM SYAFI’I

Kesulitan dalam hidup seringkali mengubah seseorang menjadi kuat dan tangguh. Banyak orang besar yang dilahirkan dari kesempitan dan kesulitan hidup yang menghimpit.

Sewaktu kecil, Imam Syafi’i hidup sebagai anak yatim. Beliau hidup bersama ibunya yang miskin. Saat dibawa ke Kuttab untuk belajar, ibunya tidak mampu membayar iuran yang ditetapkan. Namun karena kecerdasan Imam Syafi’i, ia dibebaskan dari kewajiban membayar iuran itu.

Imam Syafi’i rahimahullah ta’ala bercerita:

كُنْتُ يَتِيمًا فِي حِجْرِ أُمِّي، وَلَمْ يَكُنْ مَعَهَا مَا تُعْطِيَ الْمُعَلِّمَ، وَكَانَ الْمُعَلِّمُ قَدْ رَضِيَ مِنِّي أَنْ أَخْلُفَهُ إِذَا قَامَ، فَلَمَّا خَتَمْتُ الْقُرْآنَ، دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ، فَكُنْتُ أُجَالِسُ الْعُلَمَاءَ، وَأَحْفَظُ الْحَدِيثَ أَوِ الْمَسْأَلَةِ، وَكَانَ مَنْزِلُنَا بِمَكَّةَ فِي شِعْبِ الْخَيْفِ، وَكُنْتُ أَنْظُرُ إِلَى الْعَظْمِ يَلُوحُ، فَأَكْتُبُ فِيهِ الْحَدِيثَ أَوِ الْمَسْأَلَةَ، وَكَانَتْ لَنَا جَرَّةٌ قَدِيمَةٌ، فَإِذَا امْتَلأَ الْعَظْمُ طَرَحْتُهُ فِي الْجَرَّةِ

“Setelah selesai menghafal Al-Quran, aku datang ke masjid dan duduk bersama para ulama untuk menghafal hadits dan masalah-masalah fiqh. Ibuku tidak memiliki uang untuk membeli buku, maka aku menjadikan tulang-tulang hewan untuk kujadikan sebagai catatan. Jika telah penuh, aku meletakkannya ke dalam sebuah bakul sehingga terkumpul di rumahku bakul berisi tulang-tulang.”

Demikianlah, hingga akhirnya Imam Syafi’i berhasil menjadi ulama mujtahid besar yang terus dikenang hingga hari ini.

Sumber: Adab al-Syafi’i wa Manaqibuhu karya Ibnu Abi Hatim Ar-Razi