26

Menjaga Shalat Rawatib

Sahabat tasQ, Tidak setiap dari kita punya rumah yang luas, nyaman, dan megah. Bahkan, untuk sekadar mengontrak pun sudah susah. Tapi jangan bersedih. Tidak punya rumah bukan kehinaan dan keburukan. Itu lebih berupa ujian.

Namun jangan khawatir, ada kabar baik yang disampaikan oleh Rasulullah saw. Allah Ta’ala menjanjikan istana nan megah (lagi kekal) di surga bagi siapapun yang berani membayar maharnya. Artinya, kalau di dunia rumah kita biasa-biasa saja, atau malah tidak punya rumah, kita masih berpeluang untuk mendapatkannya di surga.

Salah satu syaratnya adalah kita istiqamah dalam menjaga shalat Rawatib 12 rakaat. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi saw.

Dari Ummu Habibah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Siapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak dua belas rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, dia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR Muslim)

Beliau pun bersabda, “Siapa merutinkan shalat sunnah (Rawatib) dua belas rakaat dalam sehari, niscaya Allah akan membangunkan baginya rumah di surga. Kedua belas rakaat tersebut adalah empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An-Nasa’i dari ‘Aisyah ra.)

25

Memuliakan Tetangga

Sahabat TasQ, Ingin tahu kualitas akhlak seorang manusia? Lihatlah penilaian tetangga dekatnya kepada dia. Biasanya, tetangga adalah orang yang paling sering berinteraksi dengannya dan paling tahu kesehariannya.
Maka, orang beriman tidak mungkin abai terhadap tetangganya. Dia akan sangat perhatian kepada mereka, mudah menolong, ramah, dan menjaga lisan serta tangannya dari perbuatan yang menyakiti.

Bagaimana tidak, dia paham bahwa berbuat baik kepada tetangga adalah bagian dari keimanan.
Sesungguhnya, Rasulullah saw. pernah bersabda, “Siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tetangganya.” (HR Al-Bukhari)

WhatsApp Image 2020-06-25 at 09.20.36

Muliakan Istri

Sahabat RSQ,
Menyayangi istri itu besar pahalanya. Karena pahalanya besar, setan pun terus mencari cara untuk membisikan “rasa bosan” ke dalam diri seorang suami terhadap istrinya.

Pada saat bersamaan, dia bisikan pula rasa penasaran dan rasa senang kepada wanita lain. Karena bosan, sikap suami pun kepada istrinya menjadi asal-asalan. Sebaliknya, karena senang, suami menjadi caper (cari perhatian), tebar pesona, sikapnya kepada wanita lain menjadi penuh acting!

Bagaimana solusinya? Jaga pandangan. Jaga pergaulan. Syukuri anugerah Allah dalam wujud pasangan. Hidupkan terus ingatan akan kebaikan dan jasa-jasanya. Ingatlah janji yang pernah diucapkan saat menikah.

Ingatlah akan besarnya pahala dari Allah bagi seorang suami yang memuliakan istrinya. Bayangkan pula betapa besarnya kerugian yang akan didapat seorang suami apabila sampai menyakitinya istrinya.

WhatsApp Image 2020-06-24 at 08.44.22

Bakti Kepada Ibu

Saudariku,
Anda masih punya ibu? Beruntunglah, syukurilah, berbuatbaiklah kepadanya semampu yang kau lakukan. Mengapa? Sungguh, dialah pintu surgamu yang doa-doanya akan membuat hidupmu jadi mudah. Dialah sumber keberkahan hidupmu yang menjadi jalan hadirnya keridhaan Rabbmu.

Maka, sahabat Abdullah bin Umar ra. pernah berkata kepada seorang laki-laki, “Apakah kamu takut masuk neraka dan ingin masuk surga?” Laki-laki itu menjawab, “Tentu!” Putra Umar bin Khathab ini pun berkata, “Berbaktilah pada ibumu! Demi Allah, sekiranya kamu lemah lembut dalam berbicara kepadanya dan memberinya makan, niscaya kamu benar-benar akan masuk surga, selama kamu menjauhi dosa-dosa besar.” (Jami’ul ’Ulum wal Hikam, 1/170) 

24

Doa Pada Waktu Malam

Sahabat TasQ, Kita punya banyak hajat dalam hidup. Itu pasti! Tapi, anehnya kita sering tidak serius untuk mewujudkannya dalam kenyataan. Bagaimana bisa?

Ketika kita ingin punya rumah, ingin menikah, ingin punya kerja, ingin segera punya keturunan, ingin segera ke tanah suci, dan lainnya, tapi itu semua tidak membuat kita bersemangat untuk bangun malam (Tahajud). Itu artinya, kita tidak serius untuk meraih apa yang diinginkan.

Bukankah Rasulullah saw. telah bersabda: “Pada malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim memanjatkan doa pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR Muslim, No. 757 dari Jabir bin Abdillah)

WhatsApp Image 2020-06-23 at 09.41.01

Waktu Yang di Makruhkan Untuk Tidur

Sahabat RSQ,
Semua butuh tidur. Karena, tidur adalah kebutuhan asasi manusia. Tanpa tidur manusia akan kehilangan energi, sakit dan mati. Namun demikian, ada sejumlah waktu yang dimakruhkan untuk tidur. Dan, Rasulullah saw. sangat tidak menyukainya karena dapat mengganggu kesehatan tubuh dan jiwa.

Waktu-waktu tersebut adalah:

• Tidur di pagi hari setelah shalat Subuh
• Tidur setelah Ashar menjelang Maghrib
• Tidur sebelum shalat Isya.
• Tidur setelah makan.
• Tidur sepanjang hari

WhatsApp Image 2020-06-23 at 06.31.03

Tanda Kebahagian Seseorang

Sahabat TasQ, Jangan takut tak punya rumah. Tapi, takutlah kalau punya rumah tidak dipakai ibadah.


Jangan takut tak punya kendaraan. Tapi, takutlah kalau punya kendaraan tapi tak pernah dipakai ke pengajian.

Jangan pula takut tak punya keturunan. Tapi, takutlah punya keturunan yang tidak taat pada tuhannya dan tidak kenal siapa nabinya.


Keberuntungan seseorang tidak dilihat dari seberapa banyak kepemilikan duniawinya. Keberuntungan seseorang terlihat dari seberapa mampu dia menggunakan apa yang dimilikinya untuk mendekat kepada-Nya.

Maka, “Di antara tanda kebahagiaan seorang hamba ialah: dimudahkan baginya (untuk melaksanakan) ketaatan, menepati sunnah dalam setiap perbuatannya, pertemanannya dengan orang-orang saleh, baik akhlaknya bersama saudara-saudaranya, mencurahkan kebaikannya kepada semua makhluk, memiliki perhatian terhadap (kondisi) kaum Muslim, dan pandai menjaga waktu.” Al-Imām As-Syāthibi, Al-I’tishäm (2/152).